Insiden Sikut dan Dorong di Oneprix 2024 Palopo : Harusnya Ada Sanksi, Agar Tindakan Unsportif Tidak Dianggap Hal Biasa

Photo Author
- Senin, 29 April 2024 | 01:51 WIB
Insiden sikut dan dorong di kelas OP1 Expert OnePrix Palopo 2024, harus mendapat perhatian khusus racing committee, agar tak menjadi kebiasaan di arena balap. (foto : funrace.id)
Insiden sikut dan dorong di kelas OP1 Expert OnePrix Palopo 2024, harus mendapat perhatian khusus racing committee, agar tak menjadi kebiasaan di arena balap. (foto : funrace.id)

 

VIRALNEWS.ID  - Momen Riki Ibrahim menyikut Lucky Hendriansya, lalu "mendorong" Fahri Sandi membuat keduanya kehilangan posisi, harusnya ada tindakan dari Steward/Jury dan Race Director.

Pemandangan itu berlangsung pada race final kelas OP1 Expert race 2 Kejurnas balap motor OnePrix 2024 di Sirkuit Ratona Motorsport Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (28/4/2024) siang. 

Adegan "kungfu" tersebut disaksikan jutaan pasang mata, karena balap OnePrix disiarkan langsung stasiun televisi nasional TVOne. 

Netizen pun membanjiri unggahan IG @funrace_id yang menampilkan potongan video dua insiden terkait dengan caption : OnePrix Palopo Sajikan Pertarungan Sengit Kelas Expert Pertahankan Posisi Racing Line, Jadi Sorotan Penonton?

Beragam komentar bersliweran, termasuk dari Fitriansyah Kete pembalap senior pemegang trofi juara nasional kelas Expert saat pertama kali OnePrix digelar pada 2019, meski terbilang halus. 

"Waduh....," tulis Fitriansyah Kete.  

“Jiwa muda yang menggelora, Pak Kete,” jawab mimin mencoba menetralkan suasana.

“Cuma gimana gitu liatnya,” sambar pembalap asal Samarinda, Kalimantan Timur itu. 

Jika melihat lebih dekat, jelas sekali Bokir - sapaan gaul Riki Ibrahim - menyikut Lucky Andriansya hingga keluar lintasan. 

Fahri Sandi lebih parah lagi. Dengan dalih mempertahankan racing line pun tidak dapat dibenarkan, dengan "mendorong" pembalap wild card tersebut keluar melintasi jalan tanah tembus ke lintasan lagi. 

Jika kejadian ini dianggap sebagai insiden balap biasa, tidak ada sanksi yang bersifat edukatif untuk membuat efek jera, ke depan melakukan tindakan serupa akan jadi tren. Belum lagi, jika korban melakukan upaya "balas balas dendam" di seri berikutnya.

Lebih mengerikan!  (rama)   

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Budi S.

Tags

Rekomendasi

Terkini

X