VIRALNEWSID - Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Bambang "Bamsoet" Soesatyo mendukung penyelenggaraan FIM MiniGP Indonesia Series 2024, yang akan berlangsung dalam 5 seri.
Sekaligus mengemudikan Bea dan Cukai memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas kepabeanan layanan importasi logistik MiniGP.
Sehingga bisa mempermudah kedatangan kendaraan balap yang akan datang dari luar negeri untuk digunakan balap oleh para pembalap muda MiniGP Indonesia.
"FIM MiniGP Indonesia Series 2024 diikuti puluhan pembalap usia muda usia 8-14 tahun. Lima besar juaranya, akan dikirim mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia FIM MiniGP World Series di Valencia," ujar Bamsoet usai menerima promotor dan pembalap FIM MiniGP Indonesia Series 2024, di Jakarta, Rabu (24/7/2024).
Para pembalap muda Indonesia, lanjut Bamsoet, bisa menjadikan FIM MiniGP sebagai batu loncatan agar kelak bisa menembus MotoGP.
Hadir antara lain, promotor Maharani dan Harlan Fadhilah. Hadir juga para pembalap MiniGP Indonesia antara lain, Teuku Azzam Syah, Kaylash, Raja, Ali Imanuddin, dan Samaro.
Ketua DPR RI ke-20 dan Ketua Komisi III DPR RI ke-7 bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Seri 1 dan Seri 2 FIM MiniGP Indonesia Series 2024 diselenggarakan pada 7-8 September 2024 di Sirkuit Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Seri 3 dan Seri 4 pada 21-22 September 2024 di Sirkuit Gery Mang, Subang, Jawa Barat. Seri 5 diselenggarakan pada 12 Oktober 2024 di Sirkuit Karting Boyolali, Jawa Tengah.
“Peserta FIM MiniGP Indonesia Series menggunakan motor merek Ohvale 160cc, sama dengan motor yang digunakan di FIM MiniGP yang berkompetisi di berbagai negara lainnya. Motor tersebut dirancang khusus agar para pembalap MiniGP terbiasa sejak dini dengan riding stylenya balapan MotoGP,” jelas Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI (Ormas Pendiri Partai Golkar) dan Kepala Badan Polhukam KADIN Indonesia ini menerangkan, dengan mengirimkan sebanyak mungkin atlet balap untuk bertanding ke luar negeri.
Menunjukan bahwa Indonesia hanya sekedar membangun fasilitas infrastruktur berupa sirkuit balap dengan berbagai sarana dan prasarananya, melainkan juga menyiapkan kegiatan pelatihan yang terstruktur, masif, dan sistematis.