VIRALNEWSID, Jakarta - Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) sedang menantikan bantuan dari pemerintah pusat untuk membayar biaya hosting MotoGP Mandalika 2024 sebesar Rp 231 miliar.
Biaya tersebut dianggap terlalu besar untuk ditanggung hanya oleh pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten.
Pada MotoGP Mandalika 2022, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) telah menanggung seluruh biaya biaya hosting.
Sementara untuk MotoGP Mandalika 2023, Kemenparekraf memberikan bantuan sebesar Rp 78,8 miliar melalui belanja iklan Wonderful Indonesia.
Namun, hingga menjelang MotoGP Mandalika 2024, belum ada kepastian mengenai bantuan dari pemerintah pusat, termasuk dari Kemenparekraf.
"Kami berharap ada dukungan dari pemerintah pusat, seperti melalui Kemenparekraf dengan program Wonderful Indonesia-nya. Namun, sampai saat ini belum ada kejelasan," ujar Ketua MotoGP Mandalika, Troy Reza Warokka, Chairman MotoGP Indonesia
Troy menekankan bahwa penyelenggaraan MotoGP Mandalika merupakan kerja bersama dan tidak bisa sepenuhnya ditanggung oleh ITDC dan MGPA.
Menurutnya, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), mereka harus tetap menjaga kinerja perusahaan secara positif.
Meski begitu, Troy menegaskan bahwa MotoGP Mandalika 2024 tetap akan digelar karena event ini membawa dampak positif yang signifikan bagi Indonesia, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
“MotoGP di NTB meningkatkan perputaran perekonomian di berbagai sektor, seperti pariwisata dan bisnis. Dampaknya langsung terasa, sehingga promosi melalui event ini lebih efektif dibandingkan dengan roadshow ke berbagai tempat,” jelasnya.
Troy juga menyebutkan bahwa pihaknya berupaya membayar biaya hosting sebelum dimulainya MotoGP Mandalika 2024.
Namun, jika belum ada kejelasan, ITDC dan MGPA akan meminta Dorna untuk menunda pembayaran hingga balapan selesai.
"Jika tidak terbayar sebelum balapan, kami akan berupaya melunasi setelahnya. Ini perlu kerja sama dari semua pihak, bukan hanya ITDC dan MGPA," tutup Troy. (lila)