Tantangan besar menanti Bagnaia, yang sebelumnya telah mencetak prestasi gemilang dengan dua kali juara dunia berturut-turut sebelum menjadi runner-up pada musim lalu.
Pebalap tim pabrikan Ducati ini akan menghadapi Marquez, rekan setimnya sekaligus juara dunia delapan kali, dalam persaingan yang diprediksi berjalan sengit.
Kedua pebalap akan mengendarai motor GP25, yang disebut-sebut sebagai motor terbaik di lintasan.
Marc Marquez sendiri telah menunjukkan performa kompetitif bersama Ducati, memenangkan empat balapan dengan GP23 saat masih bersama tim Gresini.
Marini, yang merupakan adik Valentino Rossi, mengingatkan Bagnaia untuk tidak terlalu memikirkan kegagalannya di musim sebelumnya, termasuk insiden jatuh di sprint race MotoGP Catalunya.
“Sungguh disayangkan untuk Pecco, karena dia sudah memenangkan banyak balapan. Kalau dia tidak terjatuh di Barcelona, poin itu sebenarnya cukup untuk menjadikannya juara dunia,” ujar Marini.
Ia juga menyarankan Bagnaia untuk fokus pada musim depan.
“Dia memiliki peluang terbaik dalam kariernya untuk menjadi salah satu pebalap terhebat dalam sejarah, terutama jika berhasil mengalahkan Marc Marquez. Saya berharap hal itu bisa terwujud untuknya,” kata Marini dalam wawancara dengan Motorsport.
MotoGP 2025 kini menjadi ajang yang dinantikan, terutama untuk melihat persaingan dua bintang besar Ducati yang sama-sama siap membuktikan diri di atas GP25. (lila)