Semakin memudahkan pelanggan, semua model mesin pembakaran internal (ICE) terbaru Toyota telah dirancang agar dapat memakai bahan bakar Bioetanol (E10), serta jajaran mesin diesel Toyota telah mendukung pemakaian BBM Biodiesel.
Toyota berkomitmen untuk mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam menjalankan Peta Jalan Energi Indonesia .
Target jangka pendeknya adalah energi terbarukan akan memenuhi setidaknya 34% pasokan listrik di Indonesia pada tahun 2030 untuk selanjutnya menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.
Dengan Multi Pathway Strategy , Toyota memperkenalkan teknologi karbon netral Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) sebagai jawaban atas kebijakan tersebut.
Teknologi yang ada pada Toyota Mirai ini, menggunakan hidrogen murni sebagai sumber energi penggerak motor listrik sehingga dipastikan nol emisi karena emisinya berupa air murni, serta senyap khas mobil listrik.
Teknologi kelak ini dapat dimanfaatkan oleh moda transportasi lain, termasuk sumber energi untuk industri, perusahaan, dan rumah tangga.
Toyota juga memamerkan Toyota FT-3e sebagai kendaraan listrik (EV) berkelanjutan yang futuristis.
Toyota FT-3e adalah sebuah mobil konsep yang merepresentasikan keseriusan Toyota dalam pengembangan teknologi Battery EV.
Hal ini sejalan dengan berkembangnya ekosistem infrastruktur pengisian daya listrik BEV di Indonesia.
Di gelaran GIIAS 2024, PT Toyota-Astra Motor (TAM) berkomitmen untuk memberikan solusi mobilitas rendah kepada masyarakat dengan menghadirkan jajaran kendaraan elektrifikasi yang lengkap dengan keuntungannya masing-masing.
Didukung juga oleh ekosistem lengkap seperti stasiun pengisian daya agar mobilitas xEV Toyota dapat berlangsung dengan aman dan nyaman sesuai tujuan.
“Lebih lanjut, Toyota juga mempersiapkan lebih banyak metode guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menekan emisi karbon. Salah satunya lewat kehadiran Waste Station Toyota di beberapa titik di kota besar,” tutup Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy. (rama)