Sementara di Kelas Supersport 600, M Adenanta Putra (Astra Honda Racing Team) memimpin klasemen dengan 166 poin dikuntit Dimas Ekky Pratama (116 Poin) serta Rheza Danica (95 poin).
Adenanta menyelesaikan balapan dengan memenangkan race pertama dan Superpole race serta podium kedua di race kedua.
Di kelas pendukung, balapan yang juga disokong oleh Honda, LFN, Pirelli,Yamaha, Aspira Premio, GS Astra, BRT Racing, BRT Electric, KYB, Cargloss, Arai Indonesia, YSS, Pikoli, MS Glow for Men, RCB, Uma Racing, MFZ Racing, Hydro Coco, Chemco, Nissin Samurai Brake dan Narmada semakin diminati dari usia muda hingga kalangan hobi.
Meski statusnya hanya kelas pendukung, namun persaingan pembalap di kelas Underbone 150 Open tetap panas.
Dimas Juliatmoko (Merak Racetech RCB Proliner Gordon's Pirelli RH57 RK KYB) dari Kalmantan Timur memimpin klasemen dengan 77 poin disusul Fahmi Basam (74 poin) dan Reynaldi Pradana (72 poin).
Pada putaran ketiga, Reynaldi Pradana berbagi podium utama dengan Aditya Fauzi di dua balapan.
Sama halnya yang terjadi di kelas pelatihan, Junior Sport 150 U-15 di mana pembalap Davino Britani (Honda WH19 TMS Bali) memiliki 62 ppoin unggul tipis satu poin dari Valera Octavianus dan Sabian Fathul Ilmi (54 poin).
Dominasi Eric Saputra (Cargloss RSS) tidak tertahan sejak putaran pertama di mana kini unggul jauh 150 poin dari Febrian Agung (102 poin) dan Iwan Setiawan (101 poin) di kelas Superbike 1000cc Community.
Menurut Eddy Saputra, Deputi Olahraga Sepeda Motor IMI Pusat, para pembalap Indonesia semakin menampilkan peningkatan kemampuannya di Kejurnas Pertamina Mandalika Racing Series.
“Tidak hanya kemampuan balapnya yang terus berkembang namun juga pemahaman soal regulasi hingga kedisiplinannya. Hal ini penting buat bekal untuk berkompetisi di ajang internasional seperti ARRC akhir bulan ini, karena banyak hal yang harus dipahami selain strategi dan skill,” ungkap Eddy Saputra.