VIRALNEWS.ID - Logikanya, dengan kecepatan tinggi mobil yang dikemudikan Haji Rahmat alias uda Ame, tidak hanya driver yang mengalami cedera cukup serius di sekitar tulang belakang, melainkan Hade Mboi juga sang co-driver.
Namun Hade Mboi co-driver senior berpengalaman itu, hanya mengalami lecet dikit.
"Hari Sabtu itu juga, saya dan Ame dibawa ke Jakartan (dari Binuang Kalsel). Kami mendapat pemeriksaan dan observasi. Saya dibolehkan pulang dengan beberapa pesan dari dokter, sedangkan Ame harus tinggal dan bersiap dengan tindakan operasi," terang Hade Mboi.
Lalu, Hade melanjutkan bahwa belum ada yang mengungkap penyebab terjadinya kejadian kecelakaan di SS7 South Borneo Rally 2024 tersebut.
"Itu mah Ame ngegasnya terlalu kenceng. Saat jumpingan yang pertama, sudah oke. Loh, kok jumping kedua bikin gaspol. Saya sempat teriak : jack! Udah nyungsep di pinggir trek, eh, kebetulan itu ada/renggang untuk mobil kita," lanjut Hade .
Menurut Hade, kejadian yang dialami bersama uda Ame di Binuang tersebut hal biasa.
"Menjadi tidak biasa, karena ada masalah dengan seat belt Ame. (Seat belt) Yang bagian bawah belum sempat mendapatkan lebih erat, kelupaan atau apalah. Padahal, berat badan dia mengalami penurunan hingga 4-5 kg dari event Sprint Rally di Malang,” tutur Hade.
Akibat sabuk pengaman yang kendor tersebut, lanjut Hade, menjadi penyebab yang seharus tidak terjadi.
"Jika seat belt bawah itu memasang kenceng, seperti yang atas, tidak akan terjadi kejadian sampai harus kita ke RSPI. Pengalaman dan pelajaran nih, kalau pasang seat belt mesti kenceng, seperti SOP-nya," senyum Hade.
Hade Mboi semakin berani nyela uda Ame, setelah dua hari lalu mulai melalukan terapi dan belajar jalan kaki. Tentu masih di lingkungan kamar perawatan RSPI. (budsan)