Bagi Benny sendiri, memiliki kesempatan kembali pit untuk melakukan penggantian kap Hyundai Elantra N Elantra "Z&C Corp" yang terkoyak.
QTT Menjadi Awal Yang Menjanjikan
Sesi QTT (kualifikasi) yang dilangsungkan pada Jumat (15/11/2024), menjadi awal menjanjikan bagi Benny. Pasalnya, ia menjadi yang tercepat di TCR Asia Series Cup Class.
Hasil tersebut, sesuai regulasi terkait poin, Benny mendapat tambahan 10 poin. Total poinnya menjadi 291. Sedangkan Haji Dypo Fitra di peringkat kedua bertambah 7 poin, menjadi 251.
Gap 40 poin, cukup bermain aman dan jaga poin bagi Benny pengusaha ekspor-impor bawang merah, bawang putih serta cabe ini. Namun bisa berantakan jika DNF (Did Not Finish) dari race 9.
Benny menjalani race 9 dengan hasil P2. Haji Dypo P1. Dengan tambahan 35 poin, perolehan Benny melambung menjadi 326 poin. Sedangkan Haji Dypo menjadi 291.
Di atas kertas, Dengan keunggulan 35 poin, Benny Santoso sebenarnya sudah juara TCR Asia Series. Intinya, asal finish saja, sudah cukup bagi Benny.
Tahu dong, Benny Santoso bukan tipe yang sekadar saja. Justru dia berusaha tampil fight untuk menjadi juara di race 10, Minggu (17/11/2024).
Start di belakang Haji Dypo, Benny memiliki kesempatan untuk melakukan overtake di 2/3 balapan dari total 12 laps.
"Dari komunikasi radio dengan tim, mobil saya lebih cepat dari rival. Namun ternyata tidak mudah melakukan overtake di Giua Circuit. Akhirnya saya harus puas finish P2, dan Alhamdulilah saya menjadi pembalap Indonesia pertama juara TCR Asia," ungkap Benny dengan muka berbinar.