OTO.VIRALNEWS.ID - Sejak Jorge Martin melintasi garis finis di posisi ketiga pada balapan terakhir MotoGP musim ini, perbincangan hangat merebak di paddock dan kalangan penggemar.
Banyak yang mengangkat topi untuk Ducati, tim yang berhasil mengubah skeptisisme menjadi kemenangan bersejarah.
Ducati telah menghabiskan lebih dari setahun memastikan bahwa keempat pembalap Desmosedici dengan spesifikasi terbaru—Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, Jorge Martin, dan Franco Morbidelli—mendapatkan dukungan teknis yang sama demi persaingan adil.
Namun, banyak pihak meragukan bahwa Ducati akan mengizinkan tim satelit seperti Pramac merebut gelar.
Keraguan ini terbantahkan ketika Martin nyaris meraih gelar juara dunia sebelum akhirnya Bagnaia, sang juara bertahan, memenangkannya. Martin tetap menerima dukungan penuh dari Ducati hingga momen terakhir, bahkan saat sudah dipastikan akan pindah ke Aprilia musim depan.
"Jika Jorge mau, Aprilia bisa menggunakan nomor #1. Namun, gelarnya tetap tidak akan dia bawa," kata Direktur Olahraga Ducati, Mauro Grassilli, menegaskan bahwa Ducati menghormati semua pembalapnya.
Strategi Ducati juga terbukti melalui langkah berani mereka untuk menghentikan pengembangan motor GP24 sejak Grand Prix Inggris. Langkah ini memastikan bahwa Martin dan Bagnaia memiliki senjata yang sama dalam perburuan gelar.
Manajer Umum Ducati, Gigi Dall'Igna, menambahkan bahwa keputusan untuk tidak membedakan perlakuan antara tim pabrikan dan satelit adalah cerminan nilai-nilai kuat Ducati.
"Pada akhirnya, motor dan citra kami yang menang. Kami tidak mampu memberikan yang kurang dari yang terbaik," ujarnya.
Perayaan kemenangan ini juga menjadi sorotan karena keberhasilan Ducati mempertahankan narasi positif meskipun Martin kini beralih ke Aprilia. Dalam wawancara, Martin mengakui peran Dall'Igna dalam keputusannya saat balapan terakhir.
"Gigi menyarankan saya menggunakan ban belakang medium, dan itu terbukti menjadi pilihan terbaik," katanya.
Ducati berhasil membalikkan opini publik dan mencetak kemenangan moral yang tak kalah bersejarah.
Dengan strategi transparan dan dukungan penuh kepada semua pembalap, pabrikan asal Bologna ini menunjukkan bahwa nilai-nilai sportifitas dan konsistensi dapat membawa hasil gemilang di arena balap MotoGP.