motorsport

Uni Eropa Dikabarkan Akan Selidiki Pembelian MotoGP oleh Liberty Media

Minggu, 15 Desember 2024 | 15:58 WIB

OTO.VIRALNEWS.ID - Bloomberg melaporkan bahwa Uni Eropa kemungkinan akan melakukan penyelidikan terkait rencana pembelian MotoGP oleh Liberty Media, perusahaan yang juga menjadi pemilik Formula 1.

 

Pada April lalu, Liberty Media mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi 86 persen saham Dorna Sports, perusahaan yang mengelola MotoGP sejak 1992.

Kesepakatan ini bernilai 4,2 miliar euro (sekitar Rp67,3 triliun), dengan nilai ekuitas mencapai 3,5 miliar euro setelah memperhitungkan sisa saham Dorna sebesar 14 persen.

Sebagai langkah pendanaan, Liberty Media juga menjual saham mereka di Formula 1 senilai 825 juta dolar AS pada Agustus lalu.

Namun, menurut laporan Bloomberg yang mengutip sumber-sumber terpercaya, rencana akuisisi ini menghadapi hambatan berupa penyelidikan oleh Kepala Antimonopoli Uni Eropa yang baru, Teresa Ribera.

Teresa Ribera, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Spanyol, kini bertugas mengawasi kebijakan iklim dan antimonopoli di Uni Eropa sejak awal tahun ini.

Ia dikabarkan mengkhawatirkan dampak dari penggabungan MotoGP dan Formula 1 di bawah satu perusahaan, khususnya terhadap sektor penyiaran dan layanan streaming.

Penyelidikan oleh Uni Eropa ini direncanakan memasuki tahap kedua (fase 2) sebelum tenggat waktu pada 19 Desember mendatang.

Kesepakatan ini telah lama diperkirakan akan mendapat pengawasan ketat dari Uni Eropa, mengingat pada 2006, regulator Eropa memerintahkan CVC Media—pemilik Formula 1 saat itu—untuk menjual MotoGP guna menghindari monopoli pasar.

Meski demikian, Greg Maffei, mantan CEO Liberty Media, menyatakan pada April bahwa dirinya optimis kesepakatan ini akan mendapat persetujuan.

"Kami sangat yakin regulator akan menyetujui karena pasar properti olahraga dan hiburan sangat luas, di mana Formula 1 dan MotoGP hanya merupakan bagian kecil dari pasar tersebut," ujarnya.

Maffei juga menegaskan bahwa Liberty Media tidak akan menggabungkan kedua kejuaraan tersebut menjadi satu kesatuan pasar. "Kami tidak akan memperlakukan kedua entitas ini sebagai satu atau mencoba menyatukannya," tambahnya.

Kini, semua mata tertuju pada Uni Eropa untuk menentukan nasib akuisisi besar ini.

Tags

Terkini