"Regulasi di Japan Cup, ada penalti waktu untuk P3-P1. Saat kita P2 di race 1, penalti itu berlaku untuk race 2 hari Minggu. Ini cukup berpengaruh, karena ternyata tidak mudah mengkalkulasi. Alhamdulillah, akhirnya overall TGRI bisa ketiga."
"Dan jika musim ini tarung lagi di Japan Cup GT4, kita optimistis bisa raih juara, dengan pengalaman dan pelajaran yang kami telah dapatkan 2 tahun terakhir," optimis putra mendiang Memet Djumhana, founder Toyota Team Indonesia (kini TGRI).
Di Kejurnas Rally maupun Sprint Rally, TGRI belum beruntung.
"GR Yaris AP-4 andalan Ryan Nirwan dan co-driver Indiarto dua kali alami problem serius di Kejurnas Sprint Rally Jembrana (Bali) dan Semarang. Harapannya, musim ini, Ryan bisa meraih juara nasional. Ryan Nirwan salah satu pereli cepat dan terbaik Indonesia," tegasnya.
Apakah Ryan akan turun dengan Yaris terbaru?
"Mungkin saja. Tapi bukan di seri awal. Sementara GR Yaris AP4, juga telah "disegarkan" mengingat sudah harus bertarung pada round 1 Kejurnas Rally 2025 di Danau Toba, Sumatera Utara, Februari depan," kata suami Dwikayu ini.
Sedangkan satu event baru yang diikuti TGRI musim lalu adalah Baja 500 di Meksiko. Ajang reli petualangan yang sangat legendaris di dunia.
"Yang jelas, mencari pengalaman. Pengin nyoba, sampai sejauh mana kemampuan kita. Di Baja 500 ini, bisa finish aja udah bagus, prestasi tersendiri, mengingat treknya sangat menantang dan variatif," pungkas Dimitri Fitra. (budsan)