VIRALNEWS.ID, Jakarta - Marc Marquez resmi mengumumkan langkah mengejutkan dengan bergabung ke tim pabrikan Ducati setelah meninggalkan Honda pada 2023.
Keputusan besar ini diambil demi satu tujuan utama: memperpanjang karier dan kembali kompetitif di ajang MotoGP.
Meski menyakitkan, Marquez melihat langkah tersebut sebagai peluang untuk mengendarai motor yang lebih kompetitif dari pabrikan yang tengah mendominasi kejuaraan dunia.
Dalam waktu singkat, Marquez berhasil meyakinkan manajemen Ducati untuk memberinya tempat di tim pabrikan pada 2025.
Keputusan ini membuat Ducati harus mengambil langkah berani, termasuk mendepak pembalap Enea Bastianini dan Jorge Martin, yang baru saja mengamankan gelar juara dunia MotoGP 2024.
"Saya telah mencapai apa yang saya inginkan: memperpanjang karier dan kembali kompetitif. Jika saya memenangi gelar lagi, itu akan menjadi bonus. Tapi, tujuan utama saya sudah tercapai," ungkap Marquez dalam wawancaranya dengan MotoGP.com.
Perjalanan Panjang Marquez Menuju Ducati
Marquez akan memulai petualangan barunya di Ducati pada usia 32 tahun dengan pengalaman 17 musim di Kejuaraan Dunia, termasuk 12 musim di kelas utama.
Pembalap Spanyol ini telah mengoleksi enam gelar juara dunia MotoGP dari 2013 hingga 2019.
Namun, kariernya sempat terganggu akibat cedera parah pada 2020 yang memaksanya menjalani empat kali operasi pada lengan kanan.
Selama bersama Honda, Marquez menjadi ikon dengan raihan berbagai prestasi. Meski demikian, ia mengakui bahwa masa-masa terakhirnya di Honda terasa sulit karena motor yang tidak lagi kompetitif.
Ia bahkan sempat berpikir untuk pensiun jika tak ada tawaran menarik dari tim lain.
"Bersama Honda kami meraih banyak hal, dan saya merasa menjadi bagian dari mereka. Namun, kini saya mengendarai Ducati, dan pada 2025 saya akan menjadi pembalap resmi mereka. Honda tetap menjadi bagian penting dari karier saya," ujar Marquez.
Tantangan Baru Bersama Ducati
Keputusan Marquez bergabung dengan Ducati membawa ekspektasi besar.
Pabrikan asal Italia itu telah meraih tiga gelar juara dunia terakhir bersama Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.