VIRALNEWS.ID, Sentul - Meski berhasil menjadi juara 1 kelas Junior pada Mini Final B, Dominic Brayden Benedict Setiawan dinilai belum meraih pencapaian maksimal.
"Posisi start Final B kan reverse grid. Selain itu, penentuan poin juga berbeda (lebih rendah) dibanding Final A," ungkap Sendy Setiawan, ayahanda Dominic.
Bahkan secara overall, Sendy menilai performance Dominic agak menurun dibanding seri 1 Eshark Rok Cup 2025 pada Januari lalu.
"Untuk performa secara keseluruhan, mengenai pace race sendiri, saya nilai agak menurun. Ini menjadi pekerjaan rumah kami di DnA Racing Corporation," lanjut Sendy.
Padahal di Junior Final A, Dominic juga meraih pencapaian not to bad. Yakni dengan berhasil naik podium sebagai juara tiga (P3).
Perjalanan Dominic dari sesi QTT, nggak dapat pole position karena terhalang pembalap lain saat hot lap.
Pada sesi Heat, Prefinal dan Final A, setup gokart Dominic dinilai masih kurang pas.
Pada sesi Heat, start dari P2 finish P4, dan Prefinal start P4 finish P4, serta di Final A start P4 finish P3.
"Saat final B, ketika setup sudah mulai pas, start P4 (reverse grid), Puji Tuhan leading dari turn 1 sampai finish dan juara 1 (P1)," terang Sendy, pembalap mobil senior dan pengusaha muda sukses.
Lalu, bagaimana menghadapi seri 3 Eshark Rok Cup 2025 mendatang?