VIRALNEWS.ID - Arab Saudi, sebuah negara yang kaya akan sumber daya alam, kini mengarahkan pandangannya ke masa depan dengan menggali potensi kendaraan listrik. Meskipun saat ini masih menghadapi tantangan dalam adopsi kendaraan ramah lingkungan, negara ini sedang berusaha keras untuk menjadi pusat produksi kendaraan listrik dunia.
Melalui investasi besar-besaran dan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan inovatif, Arab Saudi berharap bisa mengubah pemandangan industri otomotif global. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi langkah-langkah yang diambil oleh Arab Saudi dalam mewujudkan ambisi besar ini.
Lucid dan Ceer: Pemain Utama dalam Perkembangan Kendaraan Listrik Arab Saudi
Dua merek utama yang menandai kemajuan kendaraan listrik di Arab Saudi adalah Lucid, berbasis di AS, dan perusahaan rintisan lokal, Ceer. Melalui investasi sebesar US$ 10 miliar dari Public Investment Fund (PIF), Lucid telah menjadi pionir dalam industri otomotif kerajaan tersebut.
Baca Juga: Mitsubishi XForce, SUV Tangguh Siap Taklukan Medan saat Cuaca Buruk
Dukungan dari Pemerintah Arab Saudi, termasuk kesepakatan pembelian hingga 100.000 unit mobil Lucid, memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan perusahaan ini. Di sisi lain, Ceer, yang merupakan hasil kolaborasi antara PIF dan perusahaan teknologi Taiwan, Foxconn, juga memiliki potensi besar meskipun belum meluncurkan produknya.
Tantangan dalam Pengembangan Industri Kendaraan Listrik di Arab Saudi
Meskipun Arab Saudi memiliki ambisi yang besar, masih ada sejumlah tantangan yang harus diatasi dalam mengembangkan industri kendaraan listrik. Pasar lokal yang relatif kecil, biaya tenaga kerja yang tinggi, dan kurangnya pemasok lokal menjadi beberapa hambatan utama yang dihadapi produsen mobil.
Bahkan, produsen otomotif Jepang, Toyota, menolak peluang untuk membuka pabrik di Arab Saudi pada tahun 2019, menyoroti beberapa masalah struktural yang masih perlu diselesaikan.
Proyeksi Masa Depan: Target Produksi 500.000 Kendaraan Listrik per Tahun
Meskipun menghadapi tantangan, Arab Saudi tidak berhenti dalam mengejar visinya menjadi pusat produksi kendaraan listrik. Dengan proyeksi produksi 500.000 kendaraan listrik per tahun pada tahun 2030, negara ini telah menetapkan target yang ambisius.
Artikel Terkait
Pembalap Indonesia Umar Abdullah Siap Tarung di TCR Asia Pacific 2024, 6 Seri Dari Shanghai Hingga Macau
Goodyearfriends Sebagai Komitmen Mendukung Komunitas Pecinta Otomotif Tanah Air
Semarang Xmax Tmax Community Rayakan Hari Ulang Tahun ke-6, City Touring Jadi Acara Utama
Ini Tahapan Suzuki Indonesia Capai Strategi Reduksi Karbon di Pabrik Mobil