Artis Hollywod Lakukan Demo Terbesar Selama 40 Tahun, Ini Efek Dominonya bagi Indonesia

Photo Author
- Senin, 21 Agustus 2023 | 23:32 WIB
Foto: Tribunnews.com
Foto: Tribunnews.com

VIRALNEWS.ID - Telah berjalan selama 100 hari sejak gerakan protes yang digerakkan oleh penulis, aktor, dan sekarang pelaku efek visual (VFX) mengguncang Hollywood.

Dampak dari protes ini membuat sejumlah studio film besar mengalami penundaan penayangan hingga tahun depan dan mengalami perubahan seluruh jadwal produksi.

Keputusan ini berdampak signifikan terhadap negara-negara dengan pasar film Hollywood yang besar, termasuk Indonesia, yang menyebabkan slot jadwal tayang film Hollywood di bioskop menjadi lebih longgar.

Situasi ini menarik perhatian banyak kalangan sineas di Indonesia, terutama produser-produser tanah air seperti Manoj Punjabi, yang merupakan pemimpin dari MD Entertainment.

Sebagai seorang penggemar film, Manoj mengaku merasa sedih melihat penurunan jumlah film Hollywood yang tayang di bioskop. Namun, dari perspektif bisnis, dia melihat situasi ini sebagai peluang yang perlu dimanfaatkan.

"Dalam pandangan pribadi saya, tentu saya merasa kehilangan film-film Hollywood. Namun, dari sudut pandang bisnis, ini adalah peluang besar. Ini bukan berarti film-film Hollywood dihentikan, tetapi ditunda. Misalnya, dari 20 film yang direncanakan, hanya 10 yang akan dirilis.

Masalah bagi orang lain bisa menjadi peluang bagi kita," ungkapnya saat diwawancarai di kantornya di MD Place, Jakarta Selatan.

Apakah Manoj dan timnya di MD Entertainment telah merancang langkah menghadapi fenomena ini?

"Rencana kita sudah jelas hingga September. 'Catatan Si Boy' akan tayang pada 17 Agustus, 'Kisah Tanah Jawa' pada 21 September, kami juga memiliki beberapa film dalam proses syuting seperti 'Jurnal Risa', 'Do You See What I See', dan tiga judul lain yang belum diumumkan. Jadi, ada empat film yang pasti akan dirilis. Kami sekarang sedang berupaya mengisi slot jadwal yang sebelumnya diisi oleh film-film Hollywood," jelas produser 'Catatan Si Boy' tersebut.

Selain itu, Manoj Punjabi juga membahas situasi industri perfilman di Indonesia yang masih jauh dari ideal. Baginya, potensi besar seharusnya dapat dicapai mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar.

Ia membuat perbandingan dengan Malaysia yang mampu menarik 5 hingga 6 juta penonton, meskipun jumlah penduduknya hanya 33 juta orang.

"Kita masih jauh dari target. Menurut saya, seharusnya film Indonesia bisa menarik 20 hingga 25 juta penonton per film. Namun, saat ini belum tercapai. Potensi ini seharusnya bisa dikembangkan lebih lanjut mengingat populasi kita yang besar. Di Malaysia, film bisa menarik penonton hingga 5-6 juta, dengan jumlah penduduk hanya 33 juta. Sementara kita memiliki penduduk lebih dari 270 juta, tetapi penonton hanya 10 jutaan. Setidaknya, 20 juta penonton adalah angka yang wajar untuk saat ini," tambahnya.

Hingga saat ini, rekor penonton film terbanyak di Indonesia masih dipegang oleh 'KKN di Desa Penari' dengan jumlah penonton mencapai 10 juta sejak diputar perdana pada 30 April 2022.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hilary.

Rekomendasi

Terkini

Bot AI Pertama di Dunia Berpidato di Parlemen Albania

Kamis, 18 September 2025 | 23:15 WIB

Ini Motif Pemuda Utah DIduga Bunuh Charlie Kirk

Sabtu, 13 September 2025 | 23:07 WIB
X