VIRALNEWS.ID - Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata kelompok milisi Palestina, Hamas, melaporkan bahwa mereka telah melakukan serangan roket terhadap kota Haifa di bagian utara Israel dengan menggunakan roket R-160.
Informasi ini disampaikan oleh Hamas tanpa memberikan rincian lebih lanjut terkait serangan tersebut, seperti jumlah roket yang diluncurkan atau kerusakan yang mungkin terjadi.
Berdasarkan laporan dari media Al Arabiya pada Kamis (12/10/2023), pihak militer Israel juga telah merespons serangan tersebut.
Mereka menyebutkan bahwa setelah menerima peringatan mengenai serangan roket di daerah sekitar Haifa, yang berjarak sekitar 130 kilometer (80 mil) utara Gaza, mereka berhasil mengidentifikasi peluncuran satu roket dari Jalur Gaza.
Hingga saat ini, belum ada informasi terperinci mengenai kerusakan yang ditimbulkan atau adanya korban akibat serangan roket Hamas tersebut.
Perang antara Hamas dan Israel terus berlanjut, dimulai setelah serangan mendadak oleh Hamas pada hari Sabtu (7/10). Serangan ini digambarkan sebagai yang terburuk dalam 75 tahun sejarah Israel dan telah menelan korban, termasuk warga sipil.
Menurut laporan militer Israel, sekitar 1.200 orang tewas dalam konflik ini, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Di wilayah Gaza, pejabat setempat melaporkan bahwa lebih dari 1.000 orang tewas akibat serangan udara dan artileri yang terus menerus dilancarkan oleh Israel di daerah-daerah Palestina yang padat penduduk.
Lebih lanjut, PBB mengungkapkan bahwa 11 staf mereka telah tewas di Gaza sejak dimulainya konflik ini, sementara Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah melaporkan kehilangan lima anggota mereka dalam misi kemanusiaan.
Di Tepi Barat yang diduduki, sedikitnya empat warga Palestina tewas dalam serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel bersenjata di sebuah kota di Nablus, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Sebagai respons terhadap serangan-serangan tersebut, Israel telah melakukan mobilisasi pasukan, tank, dan kendaraan lapis baja berat lainnya di sekitar wilayah Gaza sebagai bagian dari operasi pembalasan terhadap serangan Hamas.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyebut serangan itu sebagai "serangan yang kebiadabannya... belum pernah kita lihat sejak Holocaust."
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mengumumkan komitmen untuk menyediakan lebih banyak amunisi dan perangkat keras militer kepada sekutu dekatnya, Israel.
Meskipun mengutuk "kejahatan" dari serangan besar-besaran yang dilakukan oleh Hamas, Biden juga mendesak Israel untuk berpegang pada aturan perang dan menahan diri dalam tanggapannya terhadap serangan tersebut.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.