Pria Selamat Setelah 100 Jam Tertimbun Reruntuhan Akibat Gempa Myanmar

Photo Author
- Rabu, 2 April 2025 | 18:31 WIB

Naypyidaw – Seorang pria ditemukan selamat setelah tertimbun selama 100 jam di bawah reruntuhan gedung di Naypyidaw, ibu kota Myanmar. Tim penyelamat berhasil mengevakuasinya pada Rabu (2/4/2025), menghidupkan kembali harapan untuk menemukan korban lain.

Gempa bermagnitudo 7,7 yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3) telah menyebabkan kehancuran luas dan menewaskan lebih dari 2.700 orang. Proses pencarian terus dilakukan di tengah kondisi bangunan yang rapuh akibat gempa susulan.

Pria yang berhasil diselamatkan itu tampak kelelahan dan dalam kondisi acak-acakan saat dikeluarkan menggunakan kantong udara di antara reruntuhan beton. Aksi penyelamatan ini disambut tepuk tangan meriah dari para petugas dan warga yang menyaksikan.

Sehari sebelumnya, tim penyelamat juga berhasil menarik seorang wanita berusia 62 tahun dari reruntuhan di lokasi yang sama.

Sementara itu, di tempat lain, tim penyelamat asal China berhasil mengevakuasi empat orang, termasuk seorang anak berusia lima tahun dan seorang wanita hamil, pada Senin (31/3).

Upaya pencarian terus berpacu dengan waktu, terlebih dua hotel di Mandalay—kota terbesar kedua di Myanmar—runtuh pada Senin malam akibat gempa susulan.

Situasi ini semakin memperburuk kondisi, memaksa banyak warga untuk bermalam di jalanan atau taman karena takut kembali ke rumah mereka.

"Dengan gempa susulan ini, kematian masih terjadi. Banyak orang terpaksa tidur di tempat terbuka, yang menghambat upaya kami dalam menjangkau mereka dan memberikan bantuan yang dibutuhkan," ujar Michael Dunford, Direktur Myanmar di Program Pangan Dunia PBB.

Organisasi kemanusiaan terus menyerukan bantuan mendesak, terutama bagi daerah terpencil yang terdampak parah. Myanmar sendiri masih menghadapi krisis berkepanjangan akibat perang saudara yang berlangsung sejak empat tahun lalu.

 
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hillary.

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bot AI Pertama di Dunia Berpidato di Parlemen Albania

Kamis, 18 September 2025 | 23:15 WIB

Ini Motif Pemuda Utah DIduga Bunuh Charlie Kirk

Sabtu, 13 September 2025 | 23:07 WIB
X