Trump Teken Larangan Perjalanan Baru untuk 12 Negara: Ada Tetangga Indonesia

Photo Author
- Kamis, 5 Juni 2025 | 15:00 WIB

VIRALNEWS.ID, Washington D.C. – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani larangan perjalanan baru pada Rabu (4/6) waktu setempat.

Aturan ini menargetkan 12 negara, termasuk Afghanistan, Iran, Yaman, dan Myanmar, yang merupakan negara tetangga Indonesia. Kebijakan ini disebut sebagai respons terhadap serangan bom molotov dalam aksi protes Yahudi di Boulder, Colorado.

Dilansir AFP, Kamis (5/6/2025), larangan tersebut melarang seluruh warga negara dari Afghanistan, Myanmar, Chad, Republik Kongo, Guinea Ekuatorial, Eritrea, Haiti, Iran, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman untuk melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.

Selain itu, terdapat pembatasan sebagian terhadap warga dari tujuh negara lain, seperti Burundi, Kuba, Laos, Sierra Leone, Togo, Turkmenistan, dan Venezuela, khususnya untuk visa kerja sementara.

Gedung Putih menyatakan bahwa kebijakan baru ini akan mulai berlaku pada hari Senin mendatang.

Dalam pernyataan video yang dirilis dari Ruang Oval dan diunggah ke media sosial X, Trump mengatakan, "Serangan teror baru-baru ini di Boulder, Colorado telah menggarisbawahi bahaya ekstrem yang ditimbulkan oleh masuknya warga asing yang tidak diperiksa dengan benar."

Meski demikian, larangan tersebut tidak berlaku bagi atlet yang akan bertanding di ajang internasional, termasuk Piala Dunia 2026 yang digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, serta Olimpiade Los Angeles 2028.

Pada hari yang sama, Trump juga mengumumkan larangan visa bagi mahasiswa asing yang hendak memulai studi di Universitas Harvard.

Trump menyamakan kebijakan ini dengan larangan perjalanan kontroversial pada 2017 yang menargetkan sejumlah negara mayoritas Muslim. Ia mengklaim larangan tersebut telah mencegah serangan teror seperti yang terjadi di Eropa.

“Kita tidak akan membiarkan apa yang terjadi di Eropa terjadi di Amerika,” ujarnya. "Kita tidak dapat melakukan migrasi terbuka dari negara mana pun yang tidak dapat kami periksa dan saring dengan aman dan andal," tegasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hillary.

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bot AI Pertama di Dunia Berpidato di Parlemen Albania

Kamis, 18 September 2025 | 23:15 WIB

Ini Motif Pemuda Utah DIduga Bunuh Charlie Kirk

Sabtu, 13 September 2025 | 23:07 WIB
X