ViralNews.id - Pada musim panas tahun 1997, sebuah peristiwa misterius terjadi di lepas pantai selatan Chili yang membingungkan sekelompok ilmuwan. Suara keras yang aneh, dikenal dengan sebutan 'the bloop', telah dideteksi dan menjadi teka-teki yang sulit dipecahkan selama bertahun-tahun.
Para peneliti dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) tengah melakukan pencarian gunung berapi bawah air ketika mereka secara tak terduga merekam suara yang sangat keras dengan frekuensi sangat rendah menggunakan hidrofon mereka. Alat pemantauan bawah air ini dikembangkan oleh Angkatan Laut AS dan berjarak lebih dari 3.200 km dari Samudra Pasifik.
Suara tersebut berlangsung selama sekitar satu menit dan menjadi salah satu suara bawah air terkuat yang pernah direkam. Para ilmuwan lalu berusaha mencari tahu asal muasal suara misterius tersebut. Teori-teori pun bermunculan, mulai dari aktivitas militer, kapal laut, cumi-cumi raksasa, paus biru, hingga kemungkinan adanya spesies baru makhluk laut. Namun, sulit untuk memverifikasi teori tersebut mengingat manusia masih belum menjelajahi lebih dari 80% lautan di dunia.
"Kami mempertimbangkan setiap kemungkinan, termasuk jika suara tersebut berasal dari hewan," ujar Christopher Fox, ilmuwan kepala Proyek Pemantauan Akustik Lab Lingkungan Laut Pasifik NOAA, seperti yang dikutip oleh Insider.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan terus bingung mencari jawaban atas misteri 'the bloop'. Namun, baru pada tahun 2005, ketika NOAA memulai survei akustik di Antartika yang berpusat di Amerika Selatan, mereka mulai memahami asal-usul suara misterius ini.
Menurut Robert Dziak dari Lab Lingkungan Kelautan Pasifik NOAA, pada tahun 2011, setelah mengumpulkan semua data yang ada, akhirnya dapat dijelaskan dengan pasti apa sebenarnya 'the bloop' tersebut.
Keputusan resmi menyatakan bahwa 'the bloop' adalah suara gempa es yang terjadi ketika lapisan es pecah dari gletser Antartika. "Suara pecahan es merupakan sumber suara alam yang dominan di laut selatan," kata Dziak pada tahun 2012. "Setiap tahun, puluhan ribu gempa es terjadi akibat retakan dan pencairan es laut, kemudian es melepaskan gletser ke lautan, dan sinyal-sinyal ini sangat mirip dengan karakteristik 'the bloop'," tambahnya.
Berdasarkan NOAA, gempa es yang menciptakan suara 'the bloop' kemungkinan terjadi di antara Selat Bransfield Antartika dan Laut Ross, atau Tanjung Adare. Gempa es terjadi ketika gletser retak di lautan, memecahkan es. Retakan yang tiba-tiba tersebut menghasilkan suara ledakan yang keras.
NOAA memperingatkan bahwa dengan parahnya perubahan iklim, gempa es kemungkinan akan terjadi lebih sering. Peningkatan suhu global menyebabkan pelelehan es gletser, yang kemudian membeku kembali dan berpotensi menyebabkan gempa es.
Akhirnya, setelah bertahun-tahun kebingungan, misteri 'the bloop' yang menghebohkan ilmuwan akhirnya terungkap. Suara misterius itu berasal dari suara gempa es yang terjadi di Antartika, memberikan wawasan baru tentang fenomena alam yang terjadi di lautan yang masih banyak misterinya.