VIRALNEWS.ID - Komite Investigasi Rusia telah memperbarui data mengenai korban tewas dalam serangan penembakan massal yang terjadi di gedung konser Moskow. Menurut laporan terbaru, korban tewas bertambah menjadi 137 orang, termasuk 3 anak-anak.
Informasi mengenai peningkatan jumlah korban tewas disampaikan oleh Komite Investigasi Rusia pada hari Minggu (24/3/2024) waktu setempat. Dari total korban tewas yang baru diumumkan tersebut, tiga di antaranya merupakan anak-anak.
"Ditemukan mayat sebanyak 137 orang, di antaranya tiga adalah anak-anak, di lokasi kejadian," demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Komite Investigasi Rusia.
Gubernur Wilayah Moskow, Andrei Vorobyov, juga memberikan keterangan bahwa dalam waktu 24 jam setelah kejadian, sebanyak 133 jenazah berhasil ditemukan dari reruntuhan. Para tenaga medis juga berupaya keras untuk menyelamatkan nyawa dari 107 orang yang terluka.
Sebelumnya, editor TV pemerintah Margarita Simonyan melaporkan bahwa jumlah korban jiwa bisa mencapai 143 orang, meskipun sumbernya tidak disebutkan.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah bersumpah untuk mengejar dan menghukum para pelaku di balik serangan tersebut.
Ia menyebut para pelaku sebagai 'terorisme internasional', serta menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan negara mana pun yang ingin mengatasi ancaman tersebut.
"Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti. Siapa pun mereka, siapapun yang membimbing mereka," tegas Putin.
Dia juga menambahkan, "Kami akan mengidentifikasi dan menghukum siapapun yang berdiri di belakang teroris, yang merencanakan kekejaman ini, serangan terhadap Rusia, terhadap rakyat kami."
Berdasarkan rekaman yang diverifikasi, terlihat orang-orang bersenjata mengenakan pakaian kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis di Balai Kota Crocus dekat Moskow.
Video tersebut juga memperlihatkan adegan orang-orang berusaha melarikan diri dengan panik, sementara beberapa mayat ditemukan di berbagai tempat, termasuk di toilet dan tangga gedung.
"Kami menemukan banyak ibu sedang memeluk anak-anak mereka," ungkap seorang sumber dari Baza, outlet berita yang memiliki kontak erat dengan pihak keamanan dan penegakan hukum Rusia.