Sebagai mediator utama, Mesir berharap dapat membawa perubahan positif melalui inisiatif-inisiatif yang sudah dan akan dijalankan.
Dengan adanya proposal ini, Mesir berharap mampu membuka ruang dialog antara Israel dan Palestina, yang pada akhirnya dapat menekan eskalasi konflik serta membuka akses bantuan kemanusiaan ke wilayah yang terdampak.
Situasi di Gaza semakin memburuk dengan banyaknya korban sipil dan kondisi medis yang semakin mengkhawatirkan.
Ruang-ruang operasi di rumah sakit Jalur Gaza hampir kosong karena minimnya pasokan medis.
Menurut UNICEF, evakuasi medis bagi anak-anak di Gaza nyaris terhenti, dengan hanya kurang dari satu anak yang berhasil dievakuasi per hari.
Dengan keterbatasan ini, kebutuhan akan bantuan kemanusiaan yang mendesak menjadi salah satu alasan kuat mengapa Mesir mengupayakan gencatan senjata.
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Israel maupun Hamas terkait proposal ini.
Namun, respons positif dari berbagai negara diharapkan dapat mendukung upaya ini, mengingat banyak pihak internasional yang sudah lama menunggu adanya solusi konkret untuk menenangkan situasi.
Baca Juga: Hasil Lomba Kejurnas Balap Mobil ISSOM 2024 Seri 5, Fitra Eri Juarai ITCR 1500 Beruntun 8 Kali
Dukungan dari negara-negara besar dan organisasi internasional tentu diharapkan mampu memberikan tekanan politik agar kedua pihak mau berkompromi demi keselamatan banyak orang. (ben)