VIRALNEWS.ID, Bangkok – Pemerintah Thailand secara resmi menetapkan status darurat militer di delapan distrik perbatasan yang berbatasan langsung dengan Kamboja. Keputusan ini diambil menyusul eskalasi konflik bersenjata antara kedua negara yang telah memasuki hari kedua.
Komandan Komando Pertahanan Perbatasan di provinsi Chanthaburi dan Trat, Mayor Jenderal Apichart Sapprasert, menyampaikan bahwa status darurat kini berlaku di tujuh distrik di Provinsi Chanthaburi dan satu distrik di Provinsi Trat.
Mengutip laporan Al Jazeera, distrik-distrik yang terdampak adalah Mueang Chanthaburi, Tha Mai, Makham, Laem Sing, Kaeng Hang Maew, Na Yai Am, dan Khao Khitchakut di Provinsi Chanthaburi, serta Khao Saming di Provinsi Trat.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat tajam setelah insiden ledakan ranjau di wilayah perbatasan pada Rabu (23/7), yang melukai sejumlah tentara Thailand. Sehari berselang, pertempuran sengit pecah pada Kamis (24/7), melibatkan serangan roket, artileri berat, tank, jet tempur, serta pengerahan pasukan darat dari kedua belah pihak.
Militer Thailand melaporkan bahwa pertempuran terpusat di enam lokasi, termasuk di sekitar dua kuil kuno yang berada di wilayah sengketa. Dalam serangan tersebut, pasukan Kamboja dilaporkan menembakkan rentetan roket dan peluru artileri ke wilayah Thailand. Sebagai balasan, militer Thailand mengerahkan jet tempur F-16 untuk menggempur sasaran militer di wilayah Kamboja.
Akibat bentrokan yang terjadi, otoritas Thailand menyebutkan sedikitnya 15 orang tewas, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil. Selain itu, lebih dari 130.000 orang dilaporkan mengungsi dari kawasan perbatasan.
Hingga Jumat (25/7), situasi di garis perbatasan masih memanas, dengan aksi saling serang yang terus berlangsung antara militer Thailand dan Kamboja. Pemerintah Thailand terus memantau perkembangan dan memperkuat pertahanan di wilayah terdampak. (lil)