Alasannya, dengan spec mobil di bawah kompetitornya, Ryan sangat bisa kompetitif. Kita sangat bangga. Setelah tahun 2022 menjadi juara nasional Sprint Rally, tahun lalu kembali menjadi juara nasional Grup M.
Soal kenapa TGRI tidak turun di kelas TCR? "Kita lebih fokus balapan di luar (negeri) dulu," jawab Arie Awan.
"Yang kita senang, di mana pun TGRI join, balapan jadi ramai dan meriah. Seperti reli, sempat agak sepi. Begitu TGRI turun pakai GR Yaris dengan perally Ryan Nirwan, reli jadi ramai," terangnya.
TARGET HARUS TINGGI
Target tahun ini?
"Target kita harus tinggi, juara. Kalau bukan juara, bukan target. Di ITCR 1200, Jordan dan Amato sudah pakai All New Agya. Slalom masih campur," kata pria kalem ini.
Kalau TGRI tidak turun di kelas ITCR 1500, salah satu kompensasinya pembalap TGRI juga terbatas. Dan disebutkan lebih fokus untuk pengembangan dan penelitian. Untuk kelas 1500, kami mengambil balapan di Jepang, Yaris Vitz Net Cup. Kita merencanakan turun. kemungkinan pembalapnya dua-duanya (Jordan dan Amato). Saat ini masih fokus, yang ada sekarang.
Kalau Toyota serius di balapan resmi dan online, tegas Arie Awan, karena ingin bisa berkontribusi membangun motorsport Indonesia lebih baik.
Artikel Terkait
Haridarma Manoppo (Toyota Gazoo Racing Indonesia) Juara GT4 Asia di Sirkuit Okayama Jepang
Agya GR Sport dan TGRI Kembali Berjaya di Seri 5 MLDSPOT Autokhana Kejurnas Slalom 2023
Berlaga di Trek Tarmac, Ryan Nirwan Tercepat Leg 1 Kejurnas Sprint Rally 2023 di GBLA Bandung
Duet Haridarma dan Nonaka (Toyota Gazoo Racing Indonesia) Debut Gemilang Musim Pertama di GTWCA 2023
Juara di Sprint Rally Malang 2023, Perally TGRI Ryan Nirwan Berpeluang Pertahankan Juara Nasional