Umar sendiri yang mengandalkan Honda Civic Type R, start sebagai pemegang pole position di kelas MSF Super Turismo (start ketiga Overall), hasil QTT dari 36 peserta.
Namun tak lama setelah start, mobil pembalap andalan Bank BJB Delta Garage Racing Team dengan nomor start 886 tersebut "disundul" dengan keras Justin Toh pembalap Singapura (juara bertahan tahun lalu), membuat mobil Umar berputar.
Akibatnya, Umar mundur menjadi pembalap paling belakang. “Dengan tekad mengulangi kesuksesan seperti musim lalu (Umar turun 2 kali balap di MSF Super Series, dan keduanya menjadi juara), Umar menyalip satu per satu pembalap, hingga bisa merebut kembali posisi kedua,” ungkap Umar Abdullah.
Hingga balapan berakhir, pembalap yang berprofesi sebagai pengacara tersebut tidak berhasil mengejar M Hafez dan harus puas menjadi juara kedua kelas MSF Super Turismo, dan ketiga Overall.
Namun usai balapan, kru tim menemukan mobil yang digunakan Hafez tidak sesuai regulasi. Bodi mobil kurang panjang dari ketentuan minimal peraturan perlombaan.
Saat itu juga, protes resmi langsung disampaikan kepada penyelenggara. “Waktu kami mengirimkan surat protes, hasil (hasil lomba) belum keluar,” tegas Umar.
Meski begitu, Umar bukanlah tipe pembalap cengeng.
"Apapun hasilnya (hasil protes), yah Alhamdulillah, tetap senang bisa P2 (juara dua). Apalagi sempat balapan dari paling belakang. Juga sudah buktiin, QTT Umar pole position. Dan ketiga Overall," senyum Umar Abdullah.
Cuma memang, tambah Umar, pembalap juara pertama ilegal menurut regulasi yang dikeluarkan penyelenggara, terkait panjang minimal kendaraannya. “Jadi harusnya bisa P1,” imbuh Umar.
Umar juga tetap bertekad untuk berlaga full series di MSF Super Series musim ini. “Semoga lebih baik pada putaran berikutnya,” pungkas Umar. (hengki)