VIRALNEWSID, Jakarta - Turun di kelas ITCR 3600 Max Kejurnas balap mobil ISSOM 2024, Alvin Bahar mengandalkan All New Honda Civic Type-R versi paling gress.
Apa keunggulan Honda Civic Type-R ini dibandingkan versi sebelumnya?
“All New Honda Civic Type R yang terbaru ini dengan kode sasis FL5. Jadi sebenarnya kemampuannya setara dengan versi racing homologasi FIA, Honda FL5 TCR,” terang Alvin Bahar.
Model yang diluncurkan di Indonesia pada Maret 2023 ini mengusung mesin 2.0 Liter VTEC Turbo yang mampu menghasilkan tenaga maksimal 317 dk dan torsi 420 Nm.
All New Honda Civic Type R telah memecahkan rekor sebagai mobil penggerak roda depan tercepat di sirkuit Suzuka, Jepang dan rekor putaran tercepat di sirkuit Nurburgring, Jerman.
"FL5 itu nama gaul aja sebenarnya untuk Honda Civic type-R. Ya meski versi jalan raya, basicly memang kencang. Tidak perlu modifikasi pun sudah kompetitif untuk racing," kata Alvin Bahar, pembalap andalan Honda Racing Indonesia.
Namun All New Honda Civic Type R, lanjut Alvin, akan lebih andal lagi jika disesuaikan untuk racing, dengan mengganti suspensi standar dan menambah unsur aerodinamika.
“All New Honda Civic Type R ini kan mobil harian. Dan sebagai pembalap tim pabrikan, mobil harus tampil layaknya seperti versi standarnya,” tutur penyandang juara nasional balap mobil 13 kali ini.
Jika dipasang peranti aerodinamika berupa sayap di bagian buritan mobil misalnya, maka sudah tampak bukan standar lagi.
Alvin pun memaparkan performa Honda Civic Type R yang digunakan pada musim balap 2023 lalu, di mana awal musim mampu bersaing dengan Glenn Nirwan yang menggunakan mobil spec TCR di kelas ITCR 3600 Max.
"Waktunya sama dan bersaing dengan Glenn. Namun begitu soal ban dibebaskan, iya menjadi kendala tersendiri ketika balapan dilangsungkan di sirkuit Sentul. Aspal menjadi handicap," beber Alvin.
Dan sayangnya pula, saat Honda Prospect Motor selaku tim Principal Honda Racing Indonesia menyiapkan senjata terbarunya, para pembalap yang menggunakan mobil TCR seperti Glenn, Benny Santoso, Umar Abdullah, Budiyanto hingga Dypo Fitra justru memilih ikut balapan di luar negeri.
Kita tunggu dan doakan, agar sirkuit Sentul bisa segera mendapatkan investor serta proposal Bambang "Bamsoet" Soesatyo (Ketum IMI Pusat dan Ketua MPR RI) mengajukan kawasan sirkuit Sentul sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) seperti halnya sirkuit Mandalika segera mendapat persetujuan Pemerintah.
Amin. (rama pratama)
