Namun, dalam beberapa kesempatan, ia terlalu memaksakan diri, yang menyebabkan suhu ban depan meningkat secara signifikan.
Kondisi ini membuat grip ban berkurang, sehingga Marquez kesulitan dalam mengendalikan motornya.
"Aku harus menjaga ban depan tetap dingin agar bisa melakukan serangan," ungkap Marquez. Dilansir Viralnews.id dari berbagai sumber.
Namun, sayangnya, tekanan tinggi pada ban membuat grip berkurang, sehingga saat memaksa menikung dengan kemiringan ekstrem, Marquez kehilangan kendali.
Baca Juga: Fabio Quartararo Tersingkir dari Empat Besar MotoGP Thailand Akibat Insiden dengan Franco Morbidelli
Marquez kemudian mengakui bahwa ia kehilangan grip ban depan hanya dengan kemiringan yang sedikit lebih tajam dari batas maksimal.
Hal inilah yang menjadi penyebab utama ia terjatuh saat mencoba mengalahkan Bagnaia dalam kondisi yang sulit tersebut.
Marquez juga menyinggung mengenai perbedaan performa antara motor yang ia kendarai dengan motor Ducati Desmosedici GP24 yang digunakan Bagnaia.
Menurutnya, perubahan beberapa komponen pada motornya membuatnya harus bekerja ekstra keras untuk bisa bersaing, terutama di trek lurus.
Baca Juga: ISSOM 2024 Seri 5 : Mobil Disegarkan, Rafa Dypo Langsung Ngacir dengan 4 Kali Naik Podium
Marquez merasa kurangnya performa pada motornya menyebabkan ia kesulitan mengejar Ducati di bagian lintasan lurus, yang pada akhirnya memaksanya mengambil risiko di tikungan-tikungan.
"Mereka (Ducati) melepas beberapa part dari motor kami. GP24 mendapat evolusi di beberapa area, tapi aku tidak mengendarai motor itu kan," sambung Marquez. Dilansir Viralnews.id dari berbagai sumber.
Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi Marquez dan timnya. Meski menjadi salah satu pembalap yang tampil paling cepat di lintasan basah, strategi dan kesabaran tetap menjadi faktor penentu dalam balapan.
Marquez harus lebih berhati-hati dan menjaga kontrol, terutama dalam kondisi teknis yang tidak sepenuhnya mendukung.
Baca Juga: Max Verstappen: Komitmen Jangka Panjang dengan Red Bull Racing Hingga 2028