“Hanya saja, tim engineering TGRI masih terus melakukan riset dan pengembangan terhadap All New Agya GR Sport. Jika nanti sudah mendapatkan yang terbaik, kami lebih optimistis lagi berkompetisi di ajang Kejurnas Slalom,” terang Alinka, putri Didi Hardianto selaku Direktur Utama Sirkuit Sentul dan legenda slalom indonesia.
Terkait ini, juga diakui Dimitri Fitra Ditama sebagai Direktur Toyota Gazoo Racing Indonesia.
"Belumlah om. Baru juga setahun (pake All New Agya GR Sport). Masih perlu waktu, dan terus mencoba serta melakukan latihan dan latihan," ungkap Dimitri Fitra Ditama.
Meski begitu, Dimitri Fitra Ditama optimistis, kerja keras tim engineering Toyota Gazoo Racing Indonesia segera mendapatkan performa terbaik yang diinginkan, serta tetap menjadi tim papan atas yang disegani.
Satu hal juga perlu jadi bahan kajian oleh Komisi Slalom IMI Pusat, bahwa sudah mulai berpikir untuk melakukan "pemekaran" kelas berdasarkan kapasitas mesin.
Logikanya sederhana saja, mana mungkin mobil dengan kapasitas mesin 1.200 cc harus head on dengan mobil dengan mesin 1.500 cc. Istilah populernya, pastilah bukan aple to aple.
Semoga usulan tersebut mendapat respon positif dari pihak terkait, sehingga acara menjadi lebih kompetitif dan menarik. (budsan)