Dall'Igna menjelaskan bahwa baik Bagnaia maupun Martín sangat menginginkan posisi terdepan untuk menghindari kendala temperatur mesin akibat berada di belakang motor lain.
Tekanan tinggi ada pada Bagnaia untuk menang dan menjaga peluang juara tetap terbuka, sementara Martín tampil agresif meski posisinya di klasemen cukup aman.
Pada akhirnya, Bagnaia berhasil unggul berkat kecepatan luar biasa yang membuat Martín harus mengalah, terutama dengan mempertimbangkan poin penting yang akan diperoleh dengan finis di posisi kedua setelah pensiunnya Marc Marquez.
Kemenangan ini menjadi yang kesepuluh bagi Bagnaia musim ini, menyamai catatan pembalap legendaris masa lalu.
Dall'Igna menutup dengan menyatakan bahwa balapan terakhir nanti akan menjadi perayaan besar bagi Ducati, merayakan kesuksesan musim ini yang luar biasa.
“Balapan terakhir akan menjadi pesta besar bagi Ducati, sesuai dengan apa yang pantas didapatkan oleh kejuaraan ini, para penggemar, serta kedua juara kami.
"Dengan tim masing-masing dan di bawah bendera Ducati Corse, mereka tidak hanya berbagi sepeda motor luar biasa, tetapi juga filosofi, semangat tim, dan cara untuk meraih kemenangan. Forza Ducati!” ujarnya bersemangat. (lila)