"Terkait peserta OMR Agya, saat ini aja, saya tanya-tanya 6 sampai 8 mobil sudah ada. Rasanya kalau peserta, cukuplah. Tinggal formatnya, dan mereka butuh support dan lain-lain.
"Yang pasti, kita kan punya tim TGRI yang cukup kuat, bisa memberikan support teknis dan non teknis. Ada itung itungannya, yang tentunya tidak terlalu membebani peserta.
"Menggelar OMR Agya, bukan sekadar balapannya.Tapi bagaimana promosinya, publikasinya. Supaya khalayak umum juga tahu dan tertarik. Sebagai peserta atau penonton. Kalo ramai, lifestyle motorsport Indonesia meriah dan berkembang.
"Karena kan saat ini nggak banyak brand pabrikan yang ikutan. Merek sebelahnya dan Toyota. Mudah-mudahan event Toyota makin ramai dan meriah, sehingga dunia motorsport makin hidup.
"Terkait format, kita ikut aja. Yang penting meriah dan ramai serta dinikmati banyak orang. Sifatnya branding, wajar kita berikan subsidi untuk peserta, selama meriah dan diminati banyak orang,
"Subsidi itu bisa juga dari bantuan temen temen dealer, Toyota sendiri, sponsor yang dekat ama kita pasti banyak yang tertarik. Karena ikut promosi juga.
"Sampai sekarang, belum putuskan yes or no. Setelah yes misalnya, baru bicara terkait penyelenggara, regulasi dan lain-laim. Tapi sampai hari ini cukup positif. 2025 waktu yang tepat, selain meramaikan motorsport, memeriahkan industri otomotif.
"Paling lambat awal tahun 2025, Januari - Februari sudah ada kepastian. Sebelum event balap mulai berjalan, katakanlah begitu. Tapi yang penting (OMR Agya) harus berjalan dengan baik dan meriah." (budsan)