“Saya sangat senang dengan event ini. Peserta ternyata sangat antusias dengan event ini. Selain itu, terpenting adalah ini merupakan pembelajaran untuk semuanya, saya sebagai penyelenggara, pembalap dan juga tim. Enggak kalah penting, event ini zero accident," ujar Sunny TS.
Diakui Sunny TS, event ini masih banyak kurangnya. "Ke depan kita akan benahi. Terima kasih untuk para sponsor atas dukungannya untuk event ini. Pertamina, Lenso, pihak sirkuit Sentul, AMM dan lainnya,” terang Sunny TS yang juga pernah balap enduro tahun 1991 di sirkuit Ancol, Jakarta Utara.
Di event yang juga mendapat dukungan dari Lenso, Hankook, SM Motorsport ini ada 2 kelas dipertandingkan yakni 1.200 cc dan 1.500 cc.
Keluar sebagai pemenang di kelas 1.200 cc Pertamina 6 Hours Endurance ini adalah duet Irvan Fauzi dan Ferrari Nemanza Ar Rahman dari Delima Motorsport.
“Kita sangat senang dengan balapan ini. Balapnya sangat fun dan menegangkan. Full strategi dan setiap anggota tim ikut tegang. Saya sendiri banyak belajar dari balap ini. Di sini, mesin kencang belum tentu menang,” ungkap Irvan Fauzi.
Untuk kelas 1.500 dikuasai Avan Abdullah, Umar Abdullah, H. Dypo Fitra dan Rafa Dypo dari BJB Delta Garage Racing Team.
“Ini jadi suatu pencapaian yang sangat baik untuk kita. Strategi dari tim berjalan sangat sempurna. Sejak awal walaupun kita di depan, tapi tetap jaga kemampuan. Enggak full kencang sejak awal, karena ini balapan panjang," ujar Avan Abdullah, pembalap Delta Garage Racing dengan mengemudi paling lama di 6 Hours Endurance.
"Putaran mesin saat perpindahan gigi juga kita atur untuk menjaga sampai finish. Demikian juga untuk ban supaya tidak cepat habis,” pungkas Avan Abdullah.
Balap ketahanan sempat digelar di sirkuit Ancol pada 1991. Kemudian pada 1994 di Sirkuit Sentul. Terakhir pada 2008 balap ketahanan 100 laps di sirkuit Sentul, baru Pertamina 6 Hours Endurance pada 2024. (bs)
