Ini menyebabkan sirkuit Mandalika banyak dikunjungi pembalap, peserta, wisatawan lokal dan international.
"Kami di MGPA terus memikirkan bagaimana sirkuit Mandalika dapat menjalankan berbagai kegiatan dengan aman, baik dan benar sesuai regulasi serta standar nasional maupun international," terang Priandhi.
Keberadaan sirkuit ini sudah dikenal di dunia melalui penggunaan berbagai fasilitas di sirkuit, kehadiran penggemar otomotif, serta melalui pemberitaan di berbagai media lokal dan media asing.
Pastinya peserta dan wisatawan akan memberitakan dan lebih memperkenalkan Mandalika, Lombok, NTB dan Indonesia di dunia, dengan harapan tingkat kedatangan turis lokal dan asing semakin meningkat serta pastinya ini sejalan dengan program pariwisata NTB.
Hal ini juga sejalan dengan induk holding yaitu InJourney, sebagai holding BUMN di sektor pariwisata dan pendukungnya, yang terus memperkokoh perannya dalam mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan di Indonesia.
"Sirkuit Mandalika bukan milik MGPA, namun milik Indonesia. Menjadi tugas bersama untuk terus membesarkan dan mengglorifikasi demi kemajuan motorsport Indonesia," pungkas Priandhi Satria. (bs)