FIA Perketat Kontrol Bahasa, Pembalap F1 Beri Respons Begini

Photo Author
- Selasa, 11 Februari 2025 | 21:07 WIB

VIRALNEWS.ID, Paris - Federasi Otomotif Internasional (FIA) semakin memperketat aturan terkait penggunaan bahasa dalam ajang Formula 1.

Presiden FIA, Mohammed Ben Sulayem, mengeluarkan kebijakan yang melarang penggunaan bahasa kasar dalam acara resmi seperti konferensi pers.

Langkah ini menimbulkan perdebatan di kalangan pembalap, terutama terkait sanksi yang dikenakan bagi pelanggar.

Beberapa kasus telah mencuat sejak aturan ini diterapkan. Max Verstappen, misalnya, dikenai sanksi karena melontarkan kata-kata tidak pantas dalam konferensi pers.

Hukuman yang diberikan beragam, mulai dari denda hingga kewajiban melakukan kegiatan sosial.

Selain Verstappen, Frederic Vasseur dan Toto Wolff juga pernah mendapat teguran di GP Las Vegas 2023, sementara Yuki Tsunoda dikenai denda akibat penggunaan bahasa yang tidak pantas di GP Austria 2024.

Merespons kebijakan ini, Asosiasi Pembalap Grand Prix (GPDA) mengirim surat kepada FIA, meminta agar mereka diperlakukan sebagai orang dewasa.

Para pembalap menilai kebijakan ini bukan hanya soal penggunaan bahasa, tetapi juga mencerminkan upaya FIA dalam mengontrol komunikasi dalam ajang balap.

FIA tidak menunjukkan tanda-tanda melonggarkan aturan.

Bahkan, dalam rancangan regulasi baru yang dirilis musim dingin lalu, hukuman finansial semakin diperketat dengan kemungkinan pengurangan poin di klasemen bagi pelanggar.

Selain itu, FIA juga mulai mempertimbangkan intervensi dalam komunikasi radio antara pembalap dan tim.

Dalam pertemuan di sirkuit Jarama, Spanyol, Ben Sulayem mengisyaratkan bahwa FIA dapat mengatur komunikasi radio secara langsung atau menundanya.

Namun, wacana ini berpotensi menimbulkan konflik dengan Formula One Management (FOM), pemegang hak siar Formula 1.

Selama ini, FOM telah mengatur penyiaran komunikasi radio dengan memberikan jeda beberapa detik sebelum disiarkan untuk menyensor atau mengedit pesan tertentu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hillary.

Tags

Rekomendasi

Terkini

X