Regulasi Baru Balap Mobil 2025 : Penerapan Track Limit Lebih Efektif di Sirkuit Sentul Atau Sirkuit Mandalika?

Photo Author
- Senin, 3 Maret 2025 | 03:03 WIB
Dimitri Fitra Ditama, Direktur Toyota Gazoo Racing Indonesia saat di sirkuit Okayama Jepang. (foto : budi santen)
Dimitri Fitra Ditama, Direktur Toyota Gazoo Racing Indonesia saat di sirkuit Okayama Jepang. (foto : budi santen)

Arief Ato Budiarto, Ketua Komisi Balap Mobil IMI Pusat

Terkait alasan Ketua Komisi Balap Mobil, bahwa penerapan sanksi track limit penting di sirkuit Sentul karena sudah sangat dihafal para pembalap, Dimitri Fitra rada kurang sependapat.

“Kondisi sirkuit Sentul pada umumnya di sisi luar tikungan setelah kerb adalah rerumputan dan sempit, sebenarnya sangat riskan untuk melakukan overtake. Justru bisa merugikan pembalap, jika tidak presisi karena melebar sedikit saja berarti akan menghajar rumput campur gravel,” terang Dimitri Fitra.

Kondisi ini berbeda dengan di sirkuit Mandalika Lombok misalnya, yang sejak awal dibangun memang diproyeksikan untuk motor balap (MotoGP dan WSBK), banyak spot bisa untuk melakukan overtake. Selain area run off-nya luas, sisi luar tikungan juga beraspal.

“Kalau pandangan kami, justru di sirkuit Mandalika, penerapan sanksi track limit itu menjadi lebih efektif. Karena bagian sisi luar trek setelah kerb, termasuk tikungan sebagian besar beraspal,” tutur Dimitri Fitra.

Toyota Gazoo Racing Indonesia sendiri akan kembali turun di Kejurnas Balap Mobil ISSOM 2025, di kelas ITCR 1200 mengandalkan All New Agya GR Sport.

Jadi lebih efektif di sirkuit Sentul atau sirkuit Mandalika untuk penerapan Track Limit? Keduanya memiliki argumentasi yang masuk akal. (bs)

 

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rama Pratama

Tags

Rekomendasi

Terkini

X