Priandhi sadar bahwa Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika masih Grade 3 FIA (untuk balap mobil), karena sejak awal memang didesain untuk balap motor (MotoGP), sehingga masih terbatas bisa menyelenggarakan balap mobil.
Namun Fanatec GT World Challenge Asia dengan "varian balapnya" masih bisa digelar di Sirkuit Mandalika.
Jika tahun depan benar bisa masuk, maka akan banyak pembalap hero lokal berlaga. Sebut saja Haridarma Manoppo (Toyota Gazoo Racing Indonesia, GT4), Andrew Haryanto dan Setiawan Santoso (GT3).
Mereka itu selama ini balapan keliling Asia, namun belum mengunjungi Indonesia. Dan jika TCR Asia International Series juga bisa laga di Sirkuit Mandalika, maka kita akan bisa melihat aksi Umar Abdullah, Benny Santoso, Dypo Fitra hingga Budiyanto.
Di luar itu, Priandhi banyak mengemas acara mobil yang sukses secara meriah. Sebut saja, JDM Funday Mandalika Time Attack dengan hadirkan 85 unit mobil, track day Subaru, hingga Mandalika Radical Experience yang baru saja diluncurkan di ICE BSD City.
Priandhi Satria dengan berbagai pengalamannya mengemas acara, mengelola media serta terjun langsung sebagai pelaku balap, masih akan banyak lagi gebrakan yang siap disemburkan untuk membuat sirkuit Mandalika semakin moncer. (rama)