Cerita punya cerita, dan Memen merasa cukup unik, ternyata regulasi tersebut diterapkan bertujuan memancing tim pabrikan lokal agar tertarik untuk ikutan AXCR.
Namun dengan throtle bodi dikunci pada ukuran 37 mm, mau nggak mau Memen melakukan usaha ngecilin di bengkel bubut setempat.
"Yang bisa saya bayangkan, mobil saya dengan pembatas 78 mm semula bisa mencapai 7.000 rpm, dengan kondisi dicekik seperti sekarang, bisa 4.000 rpm aja sudah bagus. Dan satu lagi, saya harus menahan diri agar tidak gaspol," lanjut Memen.
Ibaratnya, tambah Memen, menggunakan mobil bermesin V8 tapi harus diperlakukan seperti Suzuki Jimny. Bisa dibayangkan dong?
"Apa pun kondisinya, tidak ada kebetulan dalam hidup. Allah akan memberikan yang terbaik. Allah punya rencana apa, tapi pasti yag terbaik. Drama berharap cukup sampai di sini, besok mulai start Leg 1, dan semoga bisa selesai sampai Leg 6, untuk membuat prestasi terbaik bagi Indonesia,” pungkas Memen Harianto (rama)