OTO.VIRALNEWS.ID - Jorge Lorenzo, seperti Valentino Rossi sebelumnya, sempat menjadi harapan besar Ducati untuk mengakhiri puasa gelar MotoGP mereka.
Namun, keduanya gagal menjinakkan motor Ducati dari Borgo Panigale, dan harapan itu pun sirna.
Lorenzo, pembalap asal Spanyol, membahas pengalamannya selama dua musim yang kurang memuaskan bersama Ducati.
Ia menyebut bahwa kurangnya kesabaran Ducati menjadi alasan utama perpisahan mereka.
“Ducati kehilangan kesabaran setelah 1,5 tahun tanpa hasil,” ungkap Lorenzo dalam wawancara dengan AS. “Mereka tidak lagi mempercayai saya.
Saat itu, meskipun ada kontrak bernilai 12 juta euro (sekitar Rp200,8 miliar), mereka bahkan tidak menawarkan saya 1 juta euro.
Mereka lebih memilih pembalap seperti Danilo Petrucci. Saya bahkan tidak mendapat tawaran.”
Setelah masa depannya bersama Ducati terancam, Lorenzo memutuskan untuk menandatangani kontrak dengan Honda pada tahun 2019.
Namun, itu justru menjadi tahun terburuk dalam karier MotoGP-nya.
Hanya bertahan satu musim, Lorenzo memutuskan pensiun pada akhir tahun tersebut.
Karier gemilang Lorenzo berada di masa-masa awal bersama Yamaha, di mana ia berhasil meraih tiga gelar MotoGP.
Namun, ia memilih hengkang setelah finis di peringkat ketiga pada 2016, di tengah persaingan sengit dengan rekan setimnya, Valentino Rossi.
“Saya tidak menginginkan banyak hal,” kenang Lorenzo.
“Namun, tekanan saat itu sangat besar, dan di Valencia, terlihat jelas bahwa dukungan lebih besar diberikan kepada Valentino daripada kepada saya.”