motorsport

F1 2025: Menyongsong Perubahan Besar Peraturan 2026, Jalani Musim Terakhir Regulasi

Rabu, 12 Maret 2025 | 19:11 WIB

OTO.VIRALNEWS.ID, Melbourne - Musim balap Formula 1 2025 akan menjadi musim terakhir di bawah regulasi teknis yang berlaku sebelum perubahan besar pada 2026.

Seri balapan ini akan dibuka di Albert Park, Australia, dengan sejumlah penyesuaian peraturan yang akan memengaruhi performa mobil di lintasan.

Meskipun musim 2026 diprediksi membawa perubahan terbesar pada regulasi sasis dan powertrain, aturan teknis saat ini telah relatif stabil sejak diperkenalkannya mobil generasi baru pada 2022.

Beberapa perubahan signifikan telah dilakukan sejak musim 2023, termasuk penyesuaian ketinggian lantai dan diffuser untuk mengurangi efek porpoising yang mempengaruhi mobil pada awal penerapan regulasi ini.

Penyesuaian Regulasi Aerodinamika

Federasi Otomotif Internasional (FIA) awalnya enggan mengintervensi lebih lanjut setelah perubahan aerodinamika pada 2023 dianggap efektif.

Namun, kontroversi pada 2024 mengenai fleksibilitas aerodinamika mendorong FIA untuk melakukan revisi aturan pada 2025.

Perubahan ini bertujuan untuk menekan eksploitasi aero-elastisitas yang dilakukan beberapa tim.

Selain itu, FIA juga memperkenalkan sistem pendingin pembalap yang akan digunakan dalam balapan dengan kondisi suhu ekstrem.

Keputusan ini diambil setelah insiden pada Grand Prix Qatar 2023, di mana beberapa pembalap mengalami kelelahan akibat panas ekstrem dan harus mendapatkan perawatan medis.

Regulasi Baru pada Sayap Depan dan Belakang

Untuk mengatasi polemik sayap fleksibel, FIA menerapkan revisi aturan terkait fleksibilitas sayap depan dan belakang mulai musim ini.

Sayap belakang harus lolos uji kelenturan baru yang mulai berlaku pada Grand Prix Australia, dengan batas maksimum fleksibilitas yang lebih ketat.

Elemen utama sayap belakang tidak boleh melentur lebih dari 6 mm, sementara flap atas dibatasi hingga 7 mm ketika beban horizontal diberikan.

Selain itu, trailing edge hanya diizinkan mengalami kelenturan maksimal 3 mm.

Dimensi sayap belakang juga mengalami revisi, dengan jarak celah antara elemen sayap kini dikurangi dari rentang 10-15 mm menjadi 9,4-13 mm. Dalam kondisi DRS aktif, batas atas tetap 85 mm.

Halaman:

Tags

Terkini