Proses penculikan Imam tidak berlangsung ramai. Awalnya warga setempat sempat mengerubungi lokasi kejadian, karena mereka pikir ada penangkapan maling motor.
"IM di bawa masuk ke mobil, kejadian cepat banget waktu itu. Kalau nggak salah korban diborgol pas dibawa dari toko ke mobil,” papar dia.
Dia mengisahkan perjalanan bisnis anak Aceh 25 tahun itu. Imam baru berjualan di kios itu sekitar 8 bulan.
Ia baru mulai berjualan di situ awal tahun 2023. Kios itu dijadikan tempat usaha kosmetik.
"Kalau nggak salah sejak awal tahun ini, sendiri saja (jaga toko). Pada saat didatangi kondisi toko lagi buka," tukasnya.
Sejak penangkapan itu, kiosnya tertutup dan tak lagi dibuka.
Warga juga bertanya-tanya bila Imam adalah pelaku keajahatan mengapa kiosnya tidak di police-line seperti biasa.
Belakangan publik dan warga sekitar baru tahu bahwa Imam sudah meninggal.
Ia diangkut hari itu dan tidak pernah kembali menengok kios kecilnya.
Ia mati dibunuh anggota TNI, salah satunya angggota Paspampres. Dan kini kasus itu sementara berjalan di Pomdam Jaya.
Banyak pihak menaruh perhatian serius pada kasus ini, termasuk Panglima TNI Laksamana TNI H. Yudo Margono.
Ia dengan tegas menyatakan bahwa pembunuh Imam harus dihukum berat karena kelakuan keji mereka dan telah mempermalukan institusi yang dekat dengan masyarakat itu.
Artikel Terkait
Kasus Pembunuhan Misterius di Bogor 5 Tahun Lalu Kembali Dibuka Polisi
Keluarga Tak Percaya Pistol Meletus Tak Sengaja dan Bripda Ignatius Tertembak, Diduga Pembunuhan Berencana
Penculik dan Pembunuhan Sadis Dilakukan Paspampres, Datangi Korban Pakai Rompi Polisi