"Rasanya seperti hidup saya hanya berpusat di sini (pusat dialisis). Sulit untuk mendapatkan teman. Ini adalah jalur hidup saya. Jika saya tidak datang, maka tidak akan ada jalan lain," tambahnya dengan sedih.
Kondisi yang dihadapi Radheana mencerminkan betapa seriusnya masalah gagal ginjal di Singapura dan perlunya kesadaran yang lebih tinggi mengenai CKD, sehingga pencegahan dan penanganannya dapat dilakukan lebih awal untuk mencegah komplikasi yang lebih parah di masa depan. (HJ)