Tanggapan Ananda Mikola Terkait Insiden Andri Abirezky dan Amato Rudolph di Kelas ITCR 1200 ISSOM 2024

Photo Author
- Jumat, 8 Maret 2024 | 23:30 WIB
Searah jarum jam : Ananda Mikola, Yulian Karfili dan Arie Awan. (foto : kolase)
Searah jarum jam : Ananda Mikola, Yulian Karfili dan Arie Awan. (foto : kolase)

Dan, lanjut Awan, yang dikuatirkan terbukti pesertanya hanya 1 pembalap, dan dari Honda Racing Indonesia.

"Kalau tujuannnya menampung pembalap senior tidak mampu melanjutkan ke kelas level di atasnya (ITCR 1500) karena masalah budget, mana buktinya? Faktanya malah tim pabrikan yang ikutan di kelas Master, ini kan jelas salah sasaran. Jangan hanya karena kebutuhan marketing atau public relation demi title juara tetapi harus begini caranya. Percuma title juara tetapi tidak melawan siapa siapa alias balapan sendirian di kelasnya,” ucap Awan. 

“Alasan kedua, kami tidak Banding karena tidak ingin membunuh mental dan karir pembalap muda. Ini hanya kelas pembinaan, nggak perlu ribut terlalu jauh. Senggolan atau kecelakaan dalam balapan itu normal terjadi, tetapi ada kode etiknya."

"Seharusnya, CoC dan Steward dapat lebih cermat lagi dalam mengambil keputusan jika terjadi kontak atau senggolan sesuai peraturan atau kode etik yang ada. Sehingga pembalap muda ini bisa belajar, saling respect dan continues improvement. Value itu yang harus kita jaga,” papar Awan.

Arie Awan mengungkapkan, tidak ada masalah dengan teman-teman di HPM (Honda Prospect Motor).

"Kami fine fine saja, bersahabat, setiap saat berkomunikasi dan saling support di berbagai event. Bahkan di cabang balap lain seperti Rally dan Slalom, tidak pernah ada masalah karena kejuaraan berjalan fair dan sportif. Sering kali kalah di slalom atau rally, ya kami biasa saja. Menang atau kalah itu biasa," tambahnya.

"Tapi, di balap mobil ISSOM kami merasa kok lain. Intinya, kami merasa sering dikerjain, dan saat ini sudah di titik nadir terendah," beber Awan. 

Padahal sejujurnya semua dilakukan, lanjut Awan, karena TGRI ingin ikut berkontribusi dalam pembinaan pembalap muda di Indonesia.

TAK INGINKAN TERJADI KECELAKAAN 

Sementara itu Yulian Karfili selaku Communication Strategy Sub-Division Head Honda Prospect Motor mengungkap kejadian di ajang balap mobil ISSOM yang melibatkan pembalapnya kemarin, sejatinya tidak diinginkan oleh setiap pihak karena akan merugikan semua pihak.

"Kita kan juga tidak menginginkan adanya kecelakaan. Poinnya buat kami, dalam balapan kalau insiden dan sampai satu mobil tidak finish, itu kan juga merugikan karena berarti tidak mendapatkan point," jelas Arfi, sapaan akrab Yulian Karfili.

Arfi beranggapan, insiden yang terjadi dilatarbelakangi keinginan Andri Abirezky tampil terbaik, terlebih merupakan balap perdana berseragam Honda Racing Indonesia sebagai tim pabrikan.

"Saya juga yakin seyakin-yakinnya bahwa itu (insiden) tentu tidak diinginkan Andri, serta tidak diinginkan semua pihak. Sebagai pembalap yang baru bergabung di HRI, dengan reputasi tanpa cacat selama sekitar 5 tahun di ajang balap mobil, mau menunjukkan performa yang maksimal. Begitu ya saya kira," pungkas Arfi.

Dan pihak HPM selaku Team Principal Honda Racing Indonesia, menyatakan siap membantu dan terbuka kapan saja jika harus dilakukan investigasi tambahan terkait insiden kecelakaan yang melibatkan pembalapnya. Untuk kebaikan semua pihak ke depannya. (**)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Budi S.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X