"Yang memuaskan bagi saya, sebenarnya bukan soal hasil akhirnya saja. Saya mendapat pengalaman sangat berharga tampil di Meikarta."
“Dengan segala masalah teknis yang sempat saya hadapi, saya masih bisa berjuang untuk memperbaiki waktu,” sebut Diva.
Pada lomba kali ini, mobil yang ia kendarai sempat mengalami masalah yang lumayan serius.
Saat latihan, saat roda mobilnya patah. Masalah yang sama muncul lagi saat baru memulai SS2 pada hari Sabtu.
"Kali ini bagian dalam dari as roda yang pecah. Mobil masih bisa melaju, tapi tidak bisa kencang. Di SS2 itu saya ketinggalan jauh, padahal di SS1 saya ketinggalan hanya 2 detik," cerita Diva.
Apa daya di SS2 kemarin Diva tercecer lumayan jauh.
Menghadapi SS3, Diva mengakui targetnya untuk menjadi Juara Kelas Wanita di Meikarta harus ia pendam.
Tetapi bukan berarti ia berhenti untuk berjuang.
Terbukti Diva kembali menampilkan performa bagus dengan mencatat waktu 04:17.0 dan menajamkan kembali di SS4 menjadi 04:11.5.
Sepanjang dua hari lomba itu, Diva secara konsisten melakukan perbaikan waktu dari SS pertama hingga terakhir.
Hal itu pula yang menjadi perhatian Rifat Sungkar, pereli senior yang menjadi mentor Diva Zahra sepanjang kejuaraan tahun ini.
Pada tahun pertama ini target utama adalah konsistensi catatan waktu yang lebih baik dari SS ke SS.
Namanya balap, masalah teknis adalah bagian dari menu. Dalam balap semua bisa terjadi.
