Turis Brasil Tewas Jatuh ke Jurang Gunung Rinjani, Proses Evakuasi Terkendala Medan Ekstrem

Photo Author
- Rabu, 25 Juni 2025 | 16:07 WIB

VIRALNEWS.ID, NTB – Seorang wisatawan asal Brasil, Juliana Marins (27), ditemukan tewas setelah terjatuh ke jurang sedalam ratusan meter di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Proses pencarian dan evakuasi yang dilakukan tim SAR berlangsung dramatis di tengah medan berat dan cuaca tak bersahabat.

Korban terjatuh saat mendaki menuju puncak Rinjani melalui jalur Sembalun pada Sabtu pagi (21/6), tepatnya di area Cemara Tunggal, sekitar pukul 06.30 WITA.

Menurut keterangan, Juliana sempat meminta waktu untuk beristirahat karena kelelahan, namun rombongan melanjutkan perjalanan mengingat cuaca tidak menentu dan jadwal pendakian yang ketat.

Kabar hilangnya Juliana langsung ditanggapi oleh tim SAR. Hari pertama pencarian hanya mampu menjangkau kedalaman 300 meter akibat kabut tebal dan kondisi jurang yang ekstrem. Hasilnya nihil.

Pencarian kemudian diperkuat dengan bantuan teknologi drone pada Minggu (22/6). Namun baru pada Senin (23/6), sinyal dari drone thermal menunjukkan keberadaan tubuh yang diduga Juliana pada kedalaman 500 meter. Tubuh tersebut terdeteksi dalam kondisi tidak bergerak.

Momen krusial terjadi pada Selasa (24/6) menjelang senja. Khafid Hasyadi, salah satu rescuer Badan SAR Nasional (Basarnas), berhasil menuruni jurang curam dan mencapai titik korban pada pukul 18.00 WITA.

"Khafid Hasyadi berhasil menjangkau korban pada kedalaman 600 meter. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan," ungkap Kepala Basarnas Marsekal Madya Mohammad Syafii, dikutip dari CNNIndonesia.com melalui detikTravel.

Tak lama berselang, tiga personel potensi SAR lainnya menyusul ke lokasi, yakni Syamsul Fadli dari unit Lombok Timur, serta Agam dan Tito dari Rinjani Squad. Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan, Juliana dinyatakan meninggal dunia dan jasadnya kemudian dibungkus untuk proses evakuasi.

Sayangnya, evakuasi korban belum dapat dilakukan pada hari yang sama.

"Dikarenakan cuaca yang tidak memungkinkan dengan visibility terbatas, maka diputuskan evakuasi korban akan dilakukan pada hari Rabu tanggal 25 Juni pukul 06.00 WITA dengan metode lifting korban diangkat ke atas/LKP," jelas Syafii.

Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi tantangan alam saat mendaki gunung, terlebih di jalur ekstrem seperti Rinjani. (lil)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hillary.

Tags

Rekomendasi

Terkini

Trump Umumkan Pembunuh Charlie Kirk Telah Ditahan

Jumat, 12 September 2025 | 22:12 WIB
X