VIRALNEWS.ID, Jakarta – Ekonom senior dan tokoh nasional Kwik Kian Gie meninggal dunia pada usia 90 tahun pada Senin malam, 28 Juli 2025 pukul 22.23 WIB. Kabar duka ini disampaikan oleh pihak keluarga di Rumah Duka Sentosa RSPAD, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).
"Pak Kwik Kian Gie meninggal hari Senin malam, pukul 22.23. Hari ini kita semayamkan di Rumah Duka Sentosa RSPAD sampai besok hari Rabu, dan akan dikremasi secara privat untuk keluarga saja di hari Kamis jam 11 pagi," ujar anak almarhum, Kwik Ing Lan.
Menurut keluarga, dalam tiga bulan terakhir kondisi kesehatan Kwik terus menurun. Faktor usia disebut sebagai penyebab utama wafatnya mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional itu.
"Usianya sudah memasuki 90 tahun, jadi memang karena usia. Semua sehat-sehat saja, tapi belakangan 2-3 bulan terakhir memang menurun," kata Ing Lan.
Bagi keluarga, sosok Kwik dikenal sebagai pribadi yang hangat dan dekat dengan anak maupun cucunya. "Kalau di keluarga, Pak Kwik adalah ayah saya, opa dari cucu-cucunya. Bukan siapa-siapa, dia hanya orang tua dan opa yang baik buat kita semua," ujarnya.
Ing Lan mengenang ayahnya sebagai sosok yang selalu mampu membangun kedekatan personal dengan setiap anggota keluarga. "Pak Kwik tuh selalu punya topik tersendiri untuk setiap anak dan cucunya. Jadi dia selalu bisa ngobrol dan punya hal berbeda dengan tiap orang," kenangnya.
Meski di usia lanjut, Kwik tetap mengikuti perkembangan berita. Ia tetap membaca koran setiap hari, meski sudah tak lagi menulis karena keterbatasan fisik.
"Terakhir, dia banyak nonton berita. Udah nggak bisa terlalu nulis karena capek kalau konsentrasi, tapi masih baca koran sampai hari terakhir. Harus koran kertas, nggak bisa dari media elektronik," imbuhnya.
Kwik Kian Gie dikenal luas sebagai Bapak Ekonomi Kerakyatan. Ia konsisten memperjuangkan keadilan ekonomi dan dikenal karena keberpihakan pada rakyat kecil serta pandangannya yang tegas terhadap kebijakan ekonomi yang dianggap tidak berpihak pada publik.
Semasa hidupnya, Kwik pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas di era Presiden Abdurrahman Wahid.
Ia juga dikenal sebagai tokoh penting dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). (lil)