ViralNews.id - Perkembangan dunia digital yang massif perlu disikapi dengan kehatian-hatian yang tinggi saat berselancar di dunia maya seperti media sosial.
Belakangan penipuan bermodus kerja paruh waktu like dan subscribe Youtube marak terjadi. Tercatat, sebanyak 246 orang menjadi korban penipuan itu dalam kurun waktu empat bulan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Panit 1 Subdit 4 Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ipda Satrio. Ia membeberkan beberapa modus yang digunakan pelaku dalam melancarkan aksinya.
"Pelaku menjaring korban via chat WhastApp. Mereka mengirimkan pesan berupa ajakan kerja paruh waktu dengan iming-iming upah yang lumayan besar," ungkap Satrio kepada wartawan, Jumat (7/7).
Kemudian, pelaku juga memanfaatkan fitur Whatsapp Blaster supaya pesan bisa terkirim ke nomor telepon secara acak.
"Mereka pakai sistem blaster kepada siapapun. Dari situ ditawarkan keuntungan hingga membuat mereka tertarik," lanjutnya.
Satrio menjelaskan korban yang tertarik akan diarahkan berkomunikasi via grup telegram. Mereka akan membuat seolah-olah ada orang lain yang turut diikutsertakan dalam interaksi itu. Padahal, sebagian dari peserta grup bagian adalah dari kelompok pelaku.
"Mungkin ada satu atau dua korban di dalamnya. Tapi sebenarnya beberapa orang mereka sendiri. Itu modusnya," terang Satrio.
Satrio mengatakan, para korban penipuan modus semacam ini mengalami kerugian bervariasi dari jutaan sampai ratusan juta.
"Paling rendah Rp3 juta sampai Rp4 juta. Paling banyak ada yang sampai ratusan juga. Rata-rata kerugian perorangan. Tapi ada juga kemarin yang membuat laporan secara berkelompok," terangnya.
Untuk itu, Penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya memberikan perhatian khusus pada kasus penipuan modus kerja dengan like dan subscribe youtube.
"Ini satu kasus yang menjadi perhatian kami penyidik yang ada di Polda Metro Jaya. Sepengetahuan saya sudah ada laporan yang naik ke penyidikan," pungkasnya.