VIRALNEWS.ID - Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengekspresikan duka yang mendalam atas kasus penganiayaan terhadap seorang wanita bernama Dini Sera Afrianti (29), yang juga dikenal sebagai Andin atau Dini, asal Sukabumi, Jawa Barat.
Kasus ini diduga melibatkan seorang teman lelaki wanita tersebut yang berinisial GRT (31), anak seorang anggota DPR RI asal Nusa Tenggara Timur.
Melalui akun media sosialnya @cakiminNOW, Cak Imin menyatakan, "Saya dan seluruh keluarga besar PKB berbela sungkawa sedalam-dalamnya atas meninggalnya Dini Sera Afrianti (Andini). Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah selalu."
Cak Imin juga menegaskan bahwa dirinya dan PKB berdiri di pihak korban dalam kasus ini dan mendesak agar pelaku diberikan hukuman yang setimpal. "Saya bersepakat pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal. Saya dan PKB pasti berdiri di pihak korban," tegasnya.
Selain itu, Cak Imin mengutuk keras tindakan kekerasan, terutama terhadap perempuan. "Tidak ada tindakan kekerasan apalagi pembunuhan yang bisa dibenarkan, terlebih lagi terhadap perempuan. Semoga Andini mendapat tempat terbaik di sisi Allah Tuhan YME. AMIN," ucap Cak Imin.
Sebelumnya, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Damar Indonesia, melalui Dimas Yemahura Alfarauq, menjelaskan bahwa pada Rabu malam tanggal 4 Oktober 2023, Andin dan pacarnya mendapat undangan untuk menghadiri sebuah pesta di ruang VIP Blackhole KTV Club Surabaya.
Setelah tiba di lokasi tersebut dan mengonsumsi minuman keras, mereka terlibat dalam pertengkaran yang berujung pada penganiayaan terhadap Andin.
Dimas menjelaskan lebih lanjut, "Dalam kondisi sudah mabuk, Andin dan Ronald cek-cok di dalam ruangan hingga berujung penganiayaan. Andin diduga mendapat beberapa kali tendangan dari Ronald sehingga mengalami memar di paha."
Kasus penganiayaan ini dilaporkan terus berlanjut hingga di luar ruangan dan menuju ke parkiran basement Lenmarc Mall. Di sana, Andin disebut-sebut ditendang hingga tersungkur di tangga.
Foto-foto yang beredar menunjukkan adanya luka-luka di tubuh Andin akibat terseret dan terlindas oleh ban mobil. Saat kondisinya kritis, Andin dibiarkan tergeletak di lantai basement parkiran mobil Lenmarc Mall.
Pelaku, Ronald, menghilang dari tempat kejadian, namun kemudian diketahui kembali ke ruangan VIP Blackhole KTV untuk beberapa saat.
Ronald kemudian membawa tubuh Andin ke dalam mobil, tetapi bukannya ditempatkan di kursi penumpang, Andin malah digeletakkan di bagasi.
Sejumlah orang yang mengetahui peristiwa ini menyarankan untuk membawa Andin segera ke RS National Hospital karena kondisinya sangat darurat, namun sayangnya, Andin dinyatakan telah meninggal dunia sebelum sampai di sana.
Saat ini, Polrestabes Surabaya telah memeriksa 15 saksi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini, namun belum ada tersangka yang ditetapkan. Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukomono, mengungkapkan bahwa penyelidikan masih berlanjut.