"Namun, setelah berdiskusi dengan Pak JK, saya menyadari bahwa 2,5% tersebut hanya zakat, belum termasuk infaq, sedekah, dan wakaf, sehingga praktik ini sebenarnya lebih 'berat' bagi umat Islam,” jelas Gilbert.
Pendeta Gilbert Lumoindong kembali menegaskan permintaan maafnya atas kegaduhan yang timbul akibat pernyataannya tersebut, namun ia menegaskan bahwa semangat persatuan selalu ada dalam hati.
“Dalam khotbah itu, intinya adalah tentang kasih kepada sesama. Saya percaya bahwa semangat persatuan selalu ada di hati saya dan di hati seluruh umat Indonesia,” tambahnya. (**)