VIRALNEWS.ID, Jakarta - Bagi penderita penyakit jantung, keputusan untuk menjalani puasa harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan guna menghindari risiko serius.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Jantung Intervensi Mayapada Hospital Kuningan, dr. Amir Aziz Alkatiri, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FSCAI, menekankan bahwa penderita gagal jantung berat, penyakit jantung koroner yang tidak stabil, aritmia berisiko tinggi, atau kelainan katup jantung parah disarankan untuk tidak berpuasa.
Pasalnya, kondisi ini memerlukan asupan nutrisi yang cukup agar fungsi jantung tetap optimal.
Selain itu, pasien yang baru menjalani operasi jantung, seperti pemasangan ring atau bypass, serta yang baru mengalami serangan jantung, juga dianjurkan untuk menunda puasa dan berkonsultasi dengan dokter.
Namun, penderita dengan kondisi stabil, seperti penyakit jantung koroner tanpa gejala berat, hipertensi terkontrol, atau gagal jantung ringan yang ditangani dengan baik, masih dapat berpuasa dengan pemantauan medis.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Jantung Intervensi Mayapada Hospital Bogor, dr. Bimo Bintoro, Sp.JP(K), membagikan lima tips agar penderita jantung dapat berpuasa dengan aman.
Beberapa di antaranya adalah menjaga pola makan seimbang, mengatur hidrasi dengan baik, menyesuaikan jadwal minum obat sesuai anjuran dokter, menghindari aktivitas fisik berat, serta mengelola stres dengan baik.
Organisasi Ahli Farmasi Indonesia (pafisamosirkab.org) menyarankan, untuk memastikan keamanan berpuasa, penderita jantung sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa.