lifestyle

Lakukan Physiological Sigh untuk Kurangi Stres, Yuk!

Jumat, 16 Juni 2023 | 00:54 WIB
Ilustrasi

ViralNews.id - Dalam sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh Stanford Medicine, ditemukan manfaat yang luar biasa dari physiological sigh dalam mengatasi kecemasan.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh David Spiegel, Andrew Huberman yang merupakan ahli neurobiologi, dan Melis Yilmaz Balban, gaya pernapasan terkontrol ini dapat mengurangi kecemasan, meningkatkan suasana hati, dan bahkan menurunkan laju pernapasan saat istirahat, yang merupakan tanda ketenangan tubuh secara keseluruhan.

Teknik pernapasan ini dilakukan dengan satu tarikan napas panjang, satu tarikan napas pendek, dan diakhiri dengan hembusan napas panjang. Dalam teknik ini, tarikan napas pertama lebih panjang daripada yang kedua. Penting untuk melakukan tarikan napas kedua dan kemudian menghembuskan napas dengan panjang.

Setelah melakukan teknik pernapasan ini satu atau dua kali, seseorang mungkin akan merasa lebih rileks. Namun, untuk mendapatkan efek yang maksimal, disarankan oleh Spiegel untuk mengulangi teknik ini setiap lima menit.

Huberman menjelaskan bahwa tarikan napas kedua dalam teknik ini sangat penting. Hal ini tidak hanya meningkatkan asupan oksigen, tetapi juga membantu mengeluarkan karbon dioksida dari paru-paru.

Spiegel juga menekankan pentingnya hembusan napas yang dilakukan di akhir teknik pernapasan ini. Hembusan napas tersebut dapat mengaktifkan sistem saraf parasimpatis, yang memperlambat detak jantung dan memiliki efek menenangkan pada tubuh secara keseluruhan.

Meskipun pernapasan adalah proses alami dalam tubuh manusia, seperti halnya pencernaan dan fungsi tubuh lainnya, seseorang dapat dengan mudah mengendalikan pernapasannya, yang kemudian akan memengaruhi fisiologi dan respons stres secara keseluruhan.

Tekanan dan stres yang dialami seseorang dapat menyebabkan perubahan fisik seperti peningkatan detak jantung, ketegangan otot, keringat berlebih di ketiak, dan semuanya dapat mengarah pada pikiran negatif yang berkepanjangan.

Bagi mereka yang mengalami gangguan kecemasan, perasaan ini dapat sangat menghancurkan dan membuat kehidupan sehari-hari menjadi lebih sulit.

Penelitian yang dipimpin oleh Huberman dan Spiegel melibatkan 111 sukarelawan, membandingkan teknik pernapasan physiological sigh dengan teknik pernapasan lainnya.

Dalam penelitian tersebut, satu kelompok fokus pada penarikan napas, sementara kelompok lain diminta untuk menarik dan menghembuskan napas dalam waktu yang sama.

Para peneliti juga memiliki kelompok kontrol yang diam-diam mengamati pernapasan mereka selama lima menit dalam meditasi sadar.

"Dalam meditasi sadar, kami meminta orang untuk memperhatikan pernapasan mereka tanpa mencoba mengendalikannya," kata Spiegel.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan manfaat dari meditasi sadar, namun ternyata mengendalikan pernapasan secara langsung dapat memberikan respons yang lebih kuat.

Dalam studi Stanford yang diterbitkan dalam Cell Reports Medicine, kelompok yang mengendalikan pernapasan melaporkan peningkatan suasana hati yang lebih signifikan, termasuk perasaan energik, gembira, dan damai.

Tags

Terkini

Efek Dahsyat Berjalan Kaki untuk Kesehatan

Sabtu, 28 Juni 2025 | 17:51 WIB

5 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Panjang Umur

Sabtu, 28 Juni 2025 | 17:27 WIB

Tips Menjaga Pola Makan Sehat Setelah Lebaran

Jumat, 28 Maret 2025 | 18:46 WIB

Tips Berpuasa Aman Bagi Penderita Penyakit Jantung

Jumat, 28 Maret 2025 | 18:38 WIB