VIRALNEWS.ID, Jakarta - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kesepian yang berlangsung dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit serius, termasuk penyakit jantung. (pafikabupatenkampar.org)
Temuan ini menunjukkan bahwa isolasi sosial dan rasa kesepian berhubungan erat dengan peningkatan kadar protein tertentu dalam tubuh yang berperan dalam proses penyakit dan kematian.
Dalam studi yang menggunakan data dari UK Biobank, peneliti mengumpulkan informasi dari 42 ribu peserta untuk mengukur kadar protein yang berfungsi sebagai penanda kondisi kesehatan.
Mereka menemukan bahwa isolasi sosial dan kesepian berkaitan dengan kadar beberapa jenis protein yang lebih tinggi, yang berdampak pada kesehatan fisik secara keseluruhan.
"Kami menemukan sekitar 90 persen protein yang teridentifikasi memiliki keterkaitan dengan risiko kematian," ujar Dr. Chun Shen dari Universitas Fudan, China, seperti dikutip dari Daily Telegraph pada Rabu (8/1/2024).
Secara umum, protein merupakan nutrisi penting bagi tubuh. Namun, para ahli menyoroti beberapa jenis protein yang perlu dipantau kadarnya, seperti GFRA1, ADM, FABP4, TNFRSF10A, dan ASGR1.
Penelitian tersebut menemukan 175 protein yang berkaitan dengan isolasi sosial dan 26 protein yang terhubung dengan rasa kesepian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peserta yang mengalami isolasi sosial memiliki kadar protein lebih tinggi hingga 9,3 persen, sementara mereka yang merasa kesepian menunjukkan peningkatan kadar protein sebesar 6,4 persen.
Kondisi ini berhubungan dengan peradangan, respons antivirus, dan sistem kekebalan tubuh.
Studi yang berlangsung selama 14 tahun ini juga melacak dampak kesehatan jangka panjang para peserta. Hasilnya, lebih dari separuh jenis protein yang ditemukan berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, stroke, hingga kematian.
"Pesan penting dari penelitian ini adalah bahwa hubungan sosial yang baik sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik," ungkap Profesor Barbara Sahakian dari Universitas Cambridge.
Ia menambahkan bahwa menjaga koneksi sosial dapat membantu mencegah berbagai masalah kesehatan serius di masa mendatang.
Penelitian ini mempertegas pentingnya mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan aspek sosial dalam menjaga kesehatan.