Elemen utama dalam gaya JK antara lain blus putih, dasi pita, rok lipit mini, kaus kaki panjang, dan sepatu model loafers atau Mary Jane.
Fashion ini sering dikombinasikan dengan tas sekolah bergaya Jepang dan aksesoris tambahan seperti pin karakter anime.
Di balik tampilannya yang imut, JK fashion juga mencerminkan kerinduan akan masa sekolah yang dianggap sebagai masa paling polos dan bebas.
Banyak pengguna JK yang mengatakan bahwa mengenakan pakaian ini membuat mereka merasa kembali ke masa muda, bebas dari beban kerja dan ekspektasi sosial.
2. Hanfu: Kembali ke Akar Budaya Tradisional
Hanfu (汉服) adalah pakaian tradisional masyarakat Tionghoa yang berasal dari zaman kuno, terutama dari Dinasti Han, Tang, Song, dan Ming.
Berbeda dari qipao yang lebih modern dan sering diasosiasikan dengan era Republik China, Hanfu menampilkan desain yang lebih longgar, lengan lebar, dan detail rumit seperti bordir tangan dan motif klasik.
Subkultur Hanfu muncul sebagai gerakan budaya yang ingin menghidupkan kembali identitas dan kebanggaan budaya Tiongkok.
Di kalangan generasi muda, mengenakan Hanfu tidak hanya dianggap sebagai ekspresi fashion, tapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah dan akar budaya leluhur mereka.
Hanfu dikenakan dalam berbagai kesempatan, dari festival tradisional seperti Qingming dan Lantern Festival, hingga pemotretan profesional dan pertemuan komunitas.
Hanfu hadir dalam banyak variasi tergantung era dinastinya. Ada yang elegan dan formal seperti pakaian kerajaan, ada pula yang sederhana dan praktis seperti Hanfu petani. Bahan yang digunakan pun beragam, mulai dari sutra, katun, hingga brokat.
3. Lolita Fashion: Gaya Fantasi yang Ekstravaganza
Lolita fashion merupakan gaya berpakaian yang berasal dari Jepang, terinspirasi dari era Victoria dan Rococo. Ciri khasnya adalah gaun yang mengembang dengan petticoat, hiasan renda yang melimpah, pita besar, dan aksesori kepala seperti bonnet.
Gaya ini membentuk siluet "boneka hidup" yang feminin dan unik.
Di China, Lolita fashion menjadi bagian dari Sankeng karena sifatnya yang juga membutuhkan investasi besar dan dedikasi tinggi.